HomeBelajar PolitikPSI Jadi Dewan, Yakin Berjuang?

PSI Jadi Dewan, Yakin Berjuang?

“Kita hidup bersosial, bukan hidup untuk bikin orang jadi merasa sial! Tanamkan iman akan adanya hari pembalasan meski kau merasa tak kenal dengan Tuhan.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]artai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana membuat gebrakan-gebrakan baru di saat masuk parlemen nanti. Di antaranya adalah meminimalisir anggaran DPR yang dirasa terlalu boros untuk keperluan dan fasilitas dewan.

Eh bentar cuy,ini PSI yakin banget apa ngomong kayak begini? Bukan, bukan masalah eyke kontra dengan narasi yang dilontarkan mereka gengs, tetapi coba deh kita kontemplasi bersama lagi. Anggota DPR yang anggaranya sudah terbilang besar dan pemborosan aja kerjanya enggak bener-bener amat. Ini lagi PSI mau nurunin anggaran DPR, bisa bubar deh negara kita karena pejabatnya pada ogah kerja semua dan jadi pada korupsi buat nyari tambahan. Wkwkwk.

Semisal nih gengs,anggaran yang dikatakan boros itu dikurangin, pasti deh orang-orang kayak Fahri, Fadli atau siapa lah yang lain-lainnya bilang gini:

“Mengapa banyak pejabat negara yang terlibat korupsi? Kalian tahu alasanya? Ya betul karena anggaranya sangatlah minim. Jadi setan jahat lebih mudah merayunya, maka sebab itulah korupsi jadi merajalela!”

Bodo amat bang-bang, setahu eykesih utusan golongan atau pejabat negara itu bekerja menjadi kacungnya rakyat! Bukan menjadi bossnya rakyat! Pejabat negara itu menjaga dan menciptakan kesejahteraan bersama. Kata “bersama”-nya itu bersama rakyat bang, bukan bersama anggota fraksi atau anggota partai saja! Weleh-weleh.�

Gimana menurut kalian gengs? Apa kalian setuju sama PSI atau kalian punya solusi lain? Kalau eyke jelas enggak akan sepakat dengan PSI, tapi eyke juga enggak sepakat dengan anggaran yang menggelembung di DPR. Eyke lebih sepakat kembalikan sistem era Orde Lama! Anjay, ingat, Orde Lama loh, bukan Orde Baru!

Nah, kalau bisa sih sekalian deh hidupkan sesosok orang seperti Soekarno and the gengsdi era sekarang ini. Soalnya kan percuma juga sistem seperti dulu tapi orangnya bermental inlander atau komprador semua, sama aja bohong cuy! Ckckck.

Terkait wacana tersebut, juru Bicara PSI, Dedek Prayudi menjelaskan rencana itu merupakan bagian dari komitmen partai besutan Grace Natalie dalam memberantas korupsi.Share on X

Dedek menjabarkan, fasilitas-fasilitas yang berlebihan itu berkaitan dengan kunjungan kerja, reses, studi banding, dan lain-lain. Dalam hal ini, para anggota DPR selain mendapatkan fasilitas, juga mendapatkan uang yang dirancangnya sendiri.

Fasilitas uang ini sifatnya langsat sehingga begitu menggoda untuk tidak diambil. Itu (uang) halal karena itu mereka sendiri yang merancang aturan-aturan tersebut.

Namun fakta lapangan, tak jarang warga menyebut tidak pernah dikunjungi oleh anggora dewan. Untuk itu, perlu ada pengetatan anggaran fasilitas.

Nah, kalau gini alasannya mah gampang aja cuy!Rumusin aja aturan baru yang semakin menyiksa kinerja DPR, kalau mereka merasa tersiksa kan, sudah jelas mereka bukanlah bagian dari orang-orang yang berjuang untuk bangsa ini dengan tulus. Mereka bukan prajurit perang yang berlatih siang malam untuk menghadang penjajah dan penindasan, tapi cuma mikirin perutnya sendiri. Betul apa betul? (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Tarung 3 Parpol Raksasa di Pilkada

Pilkada Serentak 2024 menjadi medan pertarungan sengit bagi tiga partai politik besar di Indonesia: PDIP, Golkar, dan Gerindra.

RK Effect Bikin Jabar ‘Skakmat’?�

Hingga kini belum ada yang tahu secara pasti apakah Ridwan Kamil (RK) akan dimajukan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta atau Jawa Barat (Jabar). Kira-kira...

Kamala Harris, Pion dari Biden?

Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memutuskan mundur dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan memutuskan untuk mendukung Kamala Harris sebagai calon...

Siasat Demokrat Pepet Gerindra di Pilkada?

Partai Demokrat tampak memainkan manuver unik di Pilkada 2024, khususnya di wilayah-wilayah kunci dengan intrik tarik-menarik kepentingan parpol di kubu pemenang Pilpres, Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lantas, mengapa Partai Demokrat melakukan itu dan bagaimana manuver mereka dapat mewarnai dinamika politik daerah yang berpotensi merambah hingga nasional serta Pilpres 2029 nantinya?

Puan-Kaesang, ‘Rekonsiliasi’ Jokowi-Megawati?

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep diwacanakan untuk segera bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Mungkinkah akan ada rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo...

Alasan Banyaknya Populasi Asia

Dengarkan artikel berikut Negara-negara Asia memiliki populasi manusia yang begitu banyak. Beberapa orang bahkan mengatakan proyeksi populasi negara Asia yang begitu besar di masa depan...

Rasuah, Mustahil PDIP Jadi “Medioker”?

Setelah Wali Kota Semarang yang juga politisi PDIP, Hevearita Gunaryanti Rahayu ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), plus, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang masih menjalani proses hukum sebagai saksi di KPK dan Polda Metro Jaya, PDIP agaknya akan mengulangi apa yang terjadi ke Partai Demokrat setelah tak lagi berkuasa. Benarkah demikian?

Trump dan Bayangan Kelam Kaisar Palpatine�

Percobaan penembakan yang melibatkan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (13/7/2024), masih menyisakan beberapa pertanyaan besar. Salah satunya analisis dampaknya ke pemerintahan Trump jika nantinya ia terpilih jadi presiden. Analogi Kaisar Palpatine dari seri film Star Wars masuk jadi salah satu hipotesisnya.�

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...