HomeBelajar PolitikMuzani: Prabowo Marah pada Pemarah!

Muzani: Prabowo Marah pada Pemarah!

“Marah boleh, asal jangan main tangan, apalagi sampai main curang.”


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjelaskan bahwa calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tidak pernah marah atau benci terhadap wartawan yang meliput kegiatannya. Kritik keras Prabowo lebih ditujukan kepada pemilik media yang dianggapnya lebih sebagai partisan daripada menjadi rujukan informasi bagi masyarakat.

Hmm, masa sih bang? Ngeri nih eyke, nanti malah ikutan dibenci Prabowo lagi gara-gara bilang Prabowo galak. Prabowo emang galak banget bang, dikit-dikit ngomel, dikit-dikit bete, ngambek. Ih kezel! Gimana nanti kalau sudah terpilih jadi Presiden bang, enggak kebayang deh.

Walaupun, Muzani bilang Prabowo itu tidak menyalahkan para jurnalis dan wartawan di lapangan yang telah melaksanakan tugasnya, tetapi tetap aja cuy, ngeri! Prabowo mengkritik para petinggi dan pemilik media yang memang terkesan partisan. Kalau doi terpilih, bisa jadi adeh… Enggak mau ngomong deh! Jangan sampai media eyke jadi salah satunya, meski tidak ada peternaknya. Ckckck.

Memang sih salah juga buat para media yang hari ini terlihat tidak netral. Tapi kan… hmm sudahlah gengs, eyke tidak mau ikut komentar, daripada nanti dibilang anak sok pintar. Ahahaha.

Tapi nih gengs, kata Muzani ternyata juga ada nih selain dirinya yang menilai ada upaya dari pihak tertentu untuk memengaruhi arus media untuk tidak bersikap objektif saat memberitakan kegiatan Prabowo. Ia menyebutkan sejumlah kasus sebagai bukti.

Misalnya, pidato Pak Prabowo soal profesor fisika yang dipelintir. Lalu soal ojek online (ojol) juga dipelintir. Bahkan, soal dukungan Prabowo kepada Australia terkait Yerusalem juga dianggap pro Israel.

Puncak kekesalan Prabowo, menurut Muzani ketika sejumlah media televisi tidak secara proporsional memberitakan acara Reuni 212. Ketika ada acara yang sangat besar dan menjadi salah satu sejarah berkumpulnya umat Islam Indonesia, malah tidak ditayangkan.

Malah kebanyakan dari media menyoroti pasca reuni. Ada soal sampahnya, ada soal ditunggangi kelompok politik tertentu. Menurut Muzani, hal ini  berbahaya. Masyarakat tidak dapat informasi yang benar. Share on X

Wkwkwk, jadi maslaah sampah itu enggak benar nih bang? Uppss, enggak jadi komentar deh gengs, ngeri. Politik itu ibarat permainan bola, sulit diprediksi. Apalagi kalau nanti ternyata yang menang itu Prabowo. Wkwkwk. Ngeri juga kan kalau eyke masih dibaperin. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Apa Alasan Militer Tiongkok Melesat?

Beberapa tahun terakhir militer Tiongkok berhasil berkembang pesat, mereka bahkan bisa ciptakan kapal induk sendiri. Apa kunci kesuksesannya?

Siasat Rahasia Pramono-Rano?

Apresiasi dan pujian kandidat di Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung dan Rano Karno, maupun beberapa elite PDIP dalam beberapa waktu terakhir kepada Anies Baswedan dinilai merupakan siasat politik tertentu. Bahkan, pujian itu dinilai menjadi “jebakan” bagi Anies. Mengapa demikian?

Mustahil Anies Dirikan Partai?

Usai gagal maju dalam Pilkada 2024, Anies Baswedan mempertimbangkan untuk mendirikan sebuah ormas atau partai politik (parpol).

Mengapa Tiongkok Belum Gantikan AS?

Tiongkok sering diagadangkan akan menjadi negara adidaya baru pengganti Amerika Serikat (AS), tapi apakah Tiongkok sanggup?

Anies Baiknya Masuk Kabinet Prabowo?

Usai gagal maju dalam Pilkada 2024, mungkinkah Anies Baswedan masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka?

Baiknya Anies Mendorong Ridwan Kamil? 

Kelompok pendukung Anies Baswedan di Jakarta disebut akan jadi kelompok swing voters yang besar. Bagaimana para kandidat Pilgub Jakarta meraih dukungan dari kelompok tersebut? 

Misteri PDIP Tak Pilih Anies

Setelah bikin publik penasaran menanti, PDIP akhirnya mengumumkan tak mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Lawan Luthfi, Andika Pasti Menang?

Keputusan PDIP mengusung dua kadernya sekaligus untuk bertarung di Pilkada Jawa Tengah 2024, yakni duet Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dinilai cukup positif. Terutama, dengan peluangnya yang lebih besar untuk menang saat harus berhadapan jagoan KIM+, Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang disebut lebih di atas angin. Mengapa demikian?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...