BerandaBelajar PolitikBukan Uang, PKS Bantu Doa

Bukan Uang, PKS Bantu Doa

“Berdoa dan beribadahlah sebelum kalian menjadi objek ibadah.”


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]erkadang kita merasa waktu berjalan dengan cepat. Namun, terkadang juga kita merasa sebaliknya. Jadi, apakah saat ini kalian sedang merasakan waktu berlalu dengan cepat atau biasa saja?

Kalau eyke sih merasanya waktu cepat benget berlalu gengs. Soalnya nih kemarin eyke merasa baru nulis soal terpilihnya Ma’ruf Amin dan Sandiaga menjadi cawapres, eh sekarang eyke sudah mau nulis laporan sumbangan dana kampanye ke KPU aja nih.

Oh iya, jadi gengs sesuai dengan aturan KPU, demi melengkapi syarat untuk mengikuti Pemilu 2019 seluruh partai politik wajib melaporkan dana sumbangannya kepada tim sukses yang didukungnya. Sampai hari ini sudah tercatat ada beberapa partai peserta Pemilu yang menyerahkan Laporan Penerima Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).

Tapi nih gengs, menurut data yang dirilis oleh KPU, ternyata masih ada dua partai lagi yang belum menyetor dana kampanye untuk pasangan capres dan cawapres tahun 2019. Nah, apa kalian tahu partai apa saja nih yang belum menyetor? Wkwkwk.

Yoi gengs, kalau menurut data yang beredar sih yang sampai hari ini belum menyetor dana kampanye adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Kedua partai ini belum menyetor dana kampanye kepada pasangan Prabowo-Sandi. Weleh-weleh.

Hmmm, mungkin nih gengs alasan mengapa mereka tidak mau menyetor karena “kardus” yang berisikan uang yang dulu pernah dijanjikan belum keluar-keluar. Jadi gimana mereka mau nyetor wong, kardus yang berisi uangnnya aja belum cair. Uppss, bercanda ya gengs. Wkwkwk.

Tapi gengs, jika kita melihat kabar yang keluar dari perkataannya Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, pihaknya itu bukan tidak mau memberikan bantuan secara finansial. Akan tetapi, PKS sejauh ini sudah cukup banyak telah berkontribusi besar terhadap pasangan nomor urut 02 itu.

Baca juga :  Saatnya Jokowi Membatasi Diri?

Lagian, kata doi tidak ada tuh aturan yang mengatur partai politik pengusung pasangan capres-cawapres wajib menyetor dana. Intinya dana kampanye bisa saja dari pribadi, bisa kandidat, sumbangan dari mana pun dan partai bisa juga tidak memberikan dana dalam bentuk cash. Wkwkwk.

Bisa ae nih bossque, bilang aja langsung begini: Click To Tweet

“PKS malas nyumbang lah! Soalnya kan Sandi sudah jual saham buat modal kampanye, jadi buat apa lagi kita harus keluar uang? Ya, kalau sudah begitu paling kan PKS hanya tinggal sediakan doa dan kader untuk mengantarkan kemenangan, betul apa betul?” Wkwkwk. (G35)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Pilpres 2024 Hampir Pasti Ganjar vs Prabowo?

Salah satu pendiri CSIS Jusuf Wanandi menyebut Pilpres 2024 akan diisi oleh dua paslon. Dengan PDIP secara terang-terangan menginginkan dua paslon, apakah pernyataan Jusuf...

Datangkan Messi, Erick Bagaikan Kresna?

Pertandingan antara tim nasional (Timnas) Indonesia melawan Timnas Argentina seolah menguntungkan Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir secara politis karena namanya masuk dalam kandidat...

Kok Aldi Taher Pede Nyaleg?

Komedian sekaligus politisi, Aldi Taher, berhasil menarik perhatian publik karena ulahnya yang unik dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu. Menarik kemudian untuk kita pertanyakan, mungkinkah Aldi sebenarnya menyimpan intensi politik yang serius di balik wataknya yang menggelitik?

Sakti, Rahasia Tiga Periode Erdoğan?

Di tengah kritikan dan krisis yang terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Turki, Recep Tayyip Erdoğan kembali terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Presiden. Erdoğan berhasil mengalahkan Kemal Kılıçdaroğlu yang...

Airlangga Hartarto Sedang Disembunyikan?

Tidak seperti kandidat lainnya, manuver politik Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru senyap terdengar. Apakah Airlangga menarik diri dari perlombaan kandidat, atau justru...

Melihat Gibran dari “Sendoknya”

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dinilai buat panik PDIP usai bertemu dengan Prabowo Subianto. Apakah ini berkat "sendok" Gibran?

Siapa Untung Di Balik Proporsional Tertutup?

Perdebatan mengenai penggunaan sistem proporsional tertutup kembali meruncing. Hal ini diperkuat dengan dugaan kebocoran pergantian sistem pemilihan umum oleh Mahkamah Konstitusi. Apabila proporsional tertutup...

Gerindra dan PDIP Harus “Bermusuhan”?

Di tengah konsolidasi parpol dan elite jelang 2024, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J. Mahesa menyebut Megawati Soekarnoputri selama ini banyak membohongi...

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...