HomeBelajar PolitikAMIEN RAIS YAKIN PRABOWO MENANGKAN PILPRES 2019

AMIEN RAIS YAKIN PRABOWO MENANGKAN PILPRES 2019

Kecil Besar

 

“Saya kira kalau memang belum ada calon yang membedakan sekali. Saya kira dia (Prabowo) masih lebih dari pantas, karena pengalamannya, ketegasannya,” ujar Amien Rais


pinterpolitik.comSenin, 16 Januari 2017.

JAKARTA – Di tengah panasnya suasana politik Pilkada serentak, tiba-tiba terdengar kabar tentang isu Pilpres 2019. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diminta “turun gunung” dan kembali digadang untuk bertarung lagi sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang.

Wacana ini kembali muncul ketika calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno, menyebut Prabowo sebagai Presiden RI periode 2019-2024. Partai Gerindra pun mewacanakan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2019.

“Sekarang kita sangat siap. Kami yakin 2019 akan menang. Kemarin saja dengan persiapan yang relatif pendek, kita bisa hampir memenangkan dengan perbedaan yang cukup tipis, apalagi sekarang,” ungkap Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta.

Dari luar partai Gerindra, dukungan pun terdengar dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Beliau otimistis bahwa Prabowo Subianto bakal memenangi pemilu Presiden pada 2019 mendatang.

“Saya kira kalau memang belum ada calon yang membedakan sekali. Saya kira dia  (Prabowo) masih lebih dari pantas, karena pengalamannya, ketegasannya,” ujar Amien Rais kepada wartawan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (15/1/2017).

Amien Rais yang partainya saat itu tergabung dalam Koalisi Merah Putih mendukung Prabowo, mengatakan selisih kekalahan antar kedua orang itu tidak banyak. Saat ini Jokowi yang menjabat sebagai Presiden juga banyak mengeluarkan kebijakan yang ia nilai kurang berpihak kepada bangsa.

“Kalau mau menang ya mengambil kebijakan-kebijakan yang pro rakyat. Ini kan (sekarang ini kebijakan) pro China. Insya Allah (Prabowo) menang,” sambungnya.

Baca juga :  Misi Sakral 24.000 Tamtama?

Disaat derasnya dukungan untuk kembali mengusung Prabowo ke bursa Pilpres 2019, Prabowo mengaku belum memikirkan untuk maju kembali pada Pilpres 2019. Ia juga menampik peluang maju kembali sebagai calon presiden jika Pilkada DKI Jakarta 2017 dimenangkan pasangan yang diusung Gerindra dan PKS, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

“Ya 2019 masih lama, kita lihat nanti. Kita itu tidak seperti ya bicara politik. Bicara politik itu bagi saya adalah kepentingan nasional, dan rakyat. Jadi Gerindra akan membela kepentingan rakyat, bangsa di atas segala kepentingan,” ujar Prabowo.

Menyoroti kondisi Indonesia saat ini, Prabowo menilai terlalu banyak elite yang mengkhianati rakyat, terutama di Jakarta. Indonesia saat ini menurut Prabowo sudah terlalu banyak dicampuri kepentingan asing.

Oleh karena itu, Prabowo menegaskan pentingnya Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk membawa perubahan baru yang menentukan nasib bangsa ke depannya. (Tribun/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo-SBY: Tomorrow’s Legacy

Di balik momen saling puji Prabowo dan SBY di Universitas Pertahanan, tersirat warisan besar dua jenderal: menjadikan pendidikan sebagai medan strategis. Kedisiplinan, nasionalisme, dan karakter menjadi jawaban mereka atas disrupsi generasi cemas dan krisis moral di era digital.

Blok ROJALIS: Magnet Pertahanan Baru?

Untuk pertama kalinya sejak Orde Baru, industri pertahanan Indonesia terlihat mulai berporos ke Prancis, Turki, dan Italia. Mungkinkah ini awal terbentuknya poros pertahanan baru yang bisa kita sebut: The Rojalis Block?

Bobby: Mr. Controversy or Strongmen Wannabe?

Bobby Nasution mencuri perhatian sebagai Gubernur termuda dengan langkah berani namun sarat kontroversi. Dari anggaran nyeleneh hingga polemik pulau perbatasan, ia tampil di persimpangan antara warisan Jokowi dan ambisi politik mandiri. Sedang membangun citra atau sekadar bayangan dinasti? Mengapa?

Misi Sakral 24.000 Tamtama?

Rekrutmen 24.000 tamtama TNI AD tampak bukan sekadar ekspansi militer, tapi bagian dari visi strategis untuk menjadikan prajurit sebagai agen pembangunan desa dan ketahanan pangan. Mengacu pada model serupa tapi tak sama yang diterapkan Vietnam dan Tiongkok, inilah kiranya wajah baru pertahanan sosial-produktif Indonesia. Benarkah demikian?

Masih Mungkinkah Mengejar AS & Tiongkok?

ASEAN adalah blok regional yang kuat, tapi bahkan gabungan sepuluh negaranya masih jauh tertinggal dibanding dua adidaya dunia: Amerika Serikat dan Tiongkok. Apakah ini pertanda bahwa dunia kini bergerak menuju tatanan geopolitik yang hanya ditentukan oleh dua poros kekuatan besar?

Menertawakan ‘Kesenjangan’ Bersama TikTok

Pernah sebut transportasi umum sebagai shuttle bus? Mungkin, humor ini benar-benar gambarkan kesenjangan sosial, seperti yang ramai di TikTok.

Rahasia Puan & BG di Balik Layar?

Di balik gestur keharmonisan yang kembali terlihat di antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, peran aktor kunci di balik layar agaknya cukup krusial. Tak hanya bekerja dalam satu konteks, efek domino politik bukan tidak mungkin tercipta dari andil mereka.

Geopolitical AI: Ini Pusat Dunia Masa Depan?

Beijing, Silicon Valley, dan Paris kini jadi pusat investasi AI terbesar di dunia—mewakili tiga kutub kekuatan baru dari Asia, Amerika, dan Eropa. Apakah ini tanda bahwa kota dengan dominasi AI akan menjadi pusat peradaban masa depan?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...