HomeBelajar PolitikRocky Gerung Lelaki Panggung

Rocky Gerung Lelaki Panggung

“Tinggalkan kenyamanan untuk mencapai kebahagiaan.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]olitisi PDIP Henry Yosodiningrat mengaku malas dan tidak ingin berdiskusi dengan pengamat politik Rocky Gerung. Kenapa? Karena beda agama? Karena Rocky belum mandi? Atau karena Rocky bau mulut? Weleh-weleh. Wkwkwk.

Tenang gengs, apa yang menjadi pertanyaan eyke di atas tidak ada yang benar kok. Yang benar adalah Henry enggan berdiskusi sama Rocky karena saat mereka berdua menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Rocky mengeluarkan pertanyaan yang menyebalkan kepada Herry.

Jadi gini gengs jelasnya, pada saat simulasi debat yang dibuat Rocky, dirinya seolah-olah menjadi panelis debat yang menanyakan isu HAM kepada Jokowi. Dan pada saat itu Rocky pun diberi kesempatan mengajukan pertanyaan soal kasus pelanggaran HAM kepada Jokowi-Ma’ruf Amin dengan mengandaikan Henry sebagai sosok keduanya, seperti ini kata-kata Rocky:

“Kalau misalnya pertanyaan itu diajukan kepada Prabowo, saya akan bertanya kepada Pak Jokowi: ‘Pak Jokowi, apakah Pak Prabowo benar melakukan pelanggar HAM di tahun 1988?’”

Wkwkwk, Henry kesal ditanya gitu gengs. Kalau kalian jadi Jokowi, terus ditanya seperti itu kalian akan jawab apa?

Kalau eyke sih bakalan jawab gini:

“Lah meneketehe!”

Eyke jawab gitu sembari mengeluarkan muka kesel. Terus dalam hati eyke ngomong gini:

“Untung saja Prabowo enggak nanya saya punya ‘anu’ atau tidak. Kalau dia nanya gitu kan bahaya”. Wkwkwk.

Eh, tapi kalau Prabowo nanya begitu pas eyke lagi jadi Jokowi, eyke bakalan balik bertanya seperti ini:

“Eh kok, lau nanyanya aneh-aneh dah. Kalau gini ceritanya, eyke juga mau nanya deh. Sampean (Prabowo) bisa sholat atau enggak? Kalau bisa, coba simulasi, minimal baca doa niat sholat saja deh dari Subuh sampai Isya”. Wkwkwk.

Btw gengs, di luar ini semua, intinya sih setelah Rocky mengajukan pertanyaan itu, para narasumber seperti Boni Hargens dan Henry memberikan jawabannya seperti ini:

Baca juga :  Mengapa Trah Jokowi Sukses dalam Politik?

“Kami ingin bicara soal fakta karena ketika mengatakan si A terlibat, kita bicara secara hukum, anda (Rocky) ini sudah menyimpang dari konteks. Tema kita malam ini adalah penegakan hukum dan HAM”.

Jadi intinya Henry ngambek enggak mau ngomong lagi sama Rocky. Click To TweetWkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...