HomeCelotehSerangan Balik Yasonna untuk Demokrat

Serangan Balik Yasonna untuk Demokrat

“Ini saya pesan kepada salah seorang pengurus Demokrat kemarin saya pesan, tolong Pak SBY dan AHY jangan tuding-tuding pemerintah begini, pemerintah begini. Tulis saja, kita objektif kok. Jangan main serang-serang yang tidak ada dasarnya”. – Yasonna H. Laoly, Menkumham


PinterPolitik.com

Tuding menuding, tuduh menuduh dan serang menyerang terjadi di sekitaran kasus konflik kepemimpinan yang terjadi pada Partai Demokrat. Bahkan, sampai dua episode Mata Najwa yang terakhir, bahasannya Demokrat saja isinya. Bosan nggak tuh? Hehehe.

Konfliknya emang udah melebihi sinetron dan serunya udah ngalahin pertandingan Liga Champions antara Barcelona melawan PSG. Hmm, sayang banget ya tahun ini kita nggak bisa melihat Messi dan Ronaldo di perempat final. Uppps.

Anyway, terkait konflik Partai Demokrat ini, beberapa tuduhan pun akhirnya melayang dari partai biru ini kepada pemerintahan Presiden Jokowi. Nggak tanggung-tanggung loh, pemerintah bahkan diminta bertanggungjawab terkait masalah ini.

Baca Juga: Jokowi dan Militerisasi Penanganan Corona

Apalagi, posisi Pak Moeldoko yang kini telah ditetapkan sebagai Ketum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa Deli Serdang adalah Kepala Staf Presiden (KSP) yang nota bene bisa dibilang sebagai lingkaran utama di Istana.

Makanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat meminta Menkumham Yasonna Laoly menolak pendaftaran hasil KLB Demokrat Deli Serdang. AHY menegaskan KLB Demokrat yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum itu ilegal dan inkonstitusional.

Kegiatan tersebut dianggap tak berdasarkan ketentuan AD/ART Demokrat, seperti tidak terpenuhinya kuorum hingga abai atas persetujuan ketua majelis tinggi partai. Selain itu, sebelum-sebelumnya juga muncul pernyataan dari elite-elite Demokrat yang menuduh pemerintah terlibat dalam konflik ini.

Hmm, atas tuduhan dan permintaan tersebut, Pak Yasonna nyerang balik. Doi meminta AHY dan Partai Demokrat tak menyerang pemerintah tanpa dasar.

Yasonna juga berjanji akan bersikap objektif dan profesional sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menyikapi masalah kudeta  Moeldoko terhadap kepemimpinan AHY di Demokrat.

Pak Yasonna juga melihat gejolak Demokrat adalah masalah internal. Wih serangan balik ala Pak Yasonna ini berasa kayak serangan baliknya Liverpool. Cepat dan efektif hehehe.

Hmm, emang nih kalau udah bawa-bawa pemerintah bakal makin ribut. Apalagi, Pak SBY sempat bilang bahwa apa yang dilakukan Moeldoko itu “berdarah dingin”. Berasa kayak pembunuhan aja nih hehehe. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.