HomeDuniaUang Tebusan Tak Dipenuhi, Kantner Dieksekusi

Uang Tebusan Tak Dipenuhi, Kantner Dieksekusi

Pemerintah Jerman tidak mau mengkonfimrasi negosiasi apa saja yang telah mereka lakukan meghadapi kelompok Abu Sayyaf, termasuk apakah ada permintaan uang tebusan atau tidak, dan berapa jumlahnya, dengan alasan sudah menjadi kebijakan pemerintah.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Kelompok militan Abu Sayyaf kembali membunuh sanderanya. Kali ini, warga negara Jerman, Jurgen Kantner. Kantner dipenggal setelah batas waktu untuk penyerahan uang tebusan tidak dipenuhi. Demikian diberitakan, CNN, Senin (27/2/2017).

Abu Sayyaf adalah kelompok pemberontak Filipina yang terkenal dengan tindakan-tindakan kejamnya. Kelompok ini suka menculik dan menyandera untuk meminta uang tebusan. Selain itu melakukan pengeboman di Filipina selatan.

Penasihat Presiden Rodrigo Duterte, Jesus Dureza, Minggu (26/2), mengatakan, pemerintah Filipina berduka atas kejadian ini dan mengutuk perlakuan kejam tersebut.

Ia mengatakan, sampai batas waktu penyerahan uang tebusan, Pemerintah Filipina telah melakukan berbagai upaya, termasuk mengerahkan kekuatan militer, untuk menyelamatkan nyawa Kantner.

Menteri Luar Negeri Jerman, Steffen Seibert, juga mengutuk perbuatan ini. Seperti dilaporkan oleh The New York Times, Senin, Menlu Jerman mengatakan, kami sangat mengutuk perbuatan ini. Tidak ada alasan yang dapat membenarkan perbuatan seperti itu.”

Pemerintah Jerman tidak mau mengkonfimrasi negosiasi apa saja yang telah mereka lakukan meghadapi kelompok Abu Sayyaf, termasuk apakah ada permintaan uang tebusan atau tidak, dan berapa jumlahnya, dengan alasan sudah menjadi kebijakan pemerintah.

Pejabat resmi Filipina mengatakan, kelompok militan Abu Sayyaf meminta tebusan 30 juta peso atau sekitar 778.000 dolar AS.

Jurgen Kantner dan Sabine Merz, pacarnya, ditangkap pada November lalu pada saat sedang berlayar dengan kapal pesiar pribadi di wilayah Filipina Selatan, yang disebut-sebut wilayah di bawah kekuasaan Abu Sayyaf. Sabine Merz ditemukan meninggal dalam kapal pesiar tersebut. Menurut laporan media, juru bicara kelompok Abu Sayyaf, Abu Rami, menuduh Sabine Merz menembaki mereka sehingga ditembak hingga tewas.

Baca juga :  Iran-Israel: Ujian Terberat Biden 

Kantner sebelumnya pernah diculik oleh kelompok pemberontak Somalia pada 2008. Kemudian, Pemerintah Jerman membayar uang tebusan agar dia dibebaskan. Tetapi, setelah dibebaskan dia kembali berlayar ke wilayah-wilayah perairan yang berbahaya.

Jika berlangsung negosiasi pemerintah dengan kelompok pemberontak dan negosiasi seringkali dilakukan untuk perkara berbeda, bukankah tindakan ini mengkonfirmasi status pemberontak tersebut sebagai subjek hukum yang setara dengan negara? Jika demikian, di mana kedaulatan negara ketika terdapat suatu entitas dalam Negara? (CNN/E25)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...