HomeDuniaPerundingan Suriah Diganggu Ledakan Bom

Perundingan Suriah Diganggu Ledakan Bom

Terkait dengan aksi ini, Staffan de Mistura, Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa soal Suriah, Minggu (26/2), menyatakan, bom bunuh diri dilakukan untuk mengganggu dan menggagalkan perundingan damai.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Perundingan untuk perdamaian Suriah kembali diadakan setelah 10 bulan terhenti karena pertempuran dalam memperebutkan Aleppo meningkat. Perundingan ini ditujukan untuk mengakhiri peperangan di Suriah yang telah berlangsung enam tahun.

Perundingan yang diadakan di Jenewa, Swiss, dihadiri oleh utusan dari Pemerintah Assad dan pihak oposisi. Fokus utama pembahasan dalam perundingan adalah kemungkinan mempertahankan perundingan politik antara para pihak.

Pertemuan yang telah diadakan pada, Kamis (23/2/2017) lalu, menemui jalan buntu. Diperkirakan perundingan tersebut tidak mencapai kata sepakat. Sementara perundingan sedang berlangsung terjadi ledakan bom bunuh diri di Provinsi Homs, Suriah, pada Sabtu, (25/2).

Menurut laporan aljazeera.com, target dari bom bunuh diri ini adalah anak-anak dan perempuan yang tidak bersalah. Berdasarkan data yang diberitakan oleh independent.co.uk, Sabtu, setidaknya 42 orang tewas dalam tiga kali ledakan bom bunuh diri yang dikalim oleh militan terkait dengan Al-Qaeda sebagai aksinya.

Aksi bom bunuh diri ini berpotensi mengancam perundingan damai atas Suriah. Menurut pengakuan Otoritas Suriah yang dilansir Kompas, Senin (27/2), aksi bunuh diri di Homs diduga kuat menyasar penjabat tinggi keamanan.

Terkait dengan aksi ini, Staffan de Mistura, Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa soal Suriah, Minggu (26/2), menyatakan, bom bunuh diri dilakukan untuk mengganggu dan menggagalkan perundingan damai.

Berdasarkan berita media, Bassma Kodmani, negosiator dari pihak oposisi High Negotiation Committee (HNC), mengatakan, Minggu, pihak-pihak di dalam perundingan telah bersepakat untuk gencatan senjata. Tetapi, dengan adanya aksi ini, komitmen pemerintah dipertanyakan termasuk kesiapan Rusia sebagai sekutu Assad untuk meredam kekerasan  di Suriah. Ia menambahkan, gencatan senjata telah dilanggar i dengan cara yang sangat buruk.

Dr. Kodmani menambahkan, hal yang menakutkan, yang kemungkinan besar terjadi jika perundingan di Jenewa tidak menghasilkan sesuatu untuk perdamaian di Suriah,  adalah gencatan senjata akan berakhir dan dengan cara apalagi Rusia mendapatkan kepercayaan dari rezim yang sedang berkuasa untuk kembali melakukan perundingan?

Nasib perdamaian Suriah sangat bergantung pada perundingan ini. Tidak heran jika pihak-pihak yang tidak suka dengan perdamaian di Suriah akan berupaya menggagalkannya. (E21)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...