HomeBelajar PolitikPDIP Tak Rela Megawati Pensiun

PDIP Tak Rela Megawati Pensiun

“Kita cinta dunia, tetapi dunia tidak pernah menyatakan cintanya pada kita. Renungkanlah berapa kali kamu melukainya! Kita akan selalu bertepuk sebelah tangan, kawan.”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]etua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keinginannya untuk mundur dari kursi jabatan tertinggi partai. Hal itu dikatakan putri presiden pertama RI itu saat memberikan sambutan di hadapan calon legislatif (caleg) partainya itu.

Mega mengakui bahwa kalau diperhatikan lagi, perjalanan politik dirinya sudah berlangsung cukup lama. Dirinya pun sudah dapat dikatakan sebagai ketum parpol yang paling senior dan sekian lama belum diganti-ganti, padahal dirinya sudah lama berharap diganti. Wkwkwk, bisa aja bu, nunggu dapat rekor MURI ya?

Btw gengs, kalau kita perhatikan dan analis,a bisa jadi Mega nggak diganti-ganti dari posisinya karena adanya beberapa faktor.

Faktor yang pertama, dirinya tidak bisa digantikan karena terlalu otoriter. Jadi siapa pun yang mau mencoba jadi Ketum PDIP langsung disingkirin oleh oknumnya. Ehehe.

Atau mungkin faktor yang kedua adalah karena kadernya nggak ada yang memenuhi kualifikasijadi Mega belum bisa berikan posisi itu. Jadi, Mega bilang minta diganti hanya kiasan untuk menutup-nutupi hal tersebut. Uppss. Emang siapa hayo yang sudah memenuhi standar menjadi ketum pengganti?

Atau bisa jadi faktor yang ketiga ini yang menyebabkan langgengnya posisi Mega. Para kader PDIP terlalu malu-malu untuk mengajukan diri menjadi pengganti Mega. Mereka sampai berpikir seperti ini: “Jadi Ketum PDIP? Mega anak Soekarno, lah gua anak siapa mimpi mau jadi ketum PDIP?”

Nah, bisa juga faktor yang keempat ini, yaitu: “Semua karena takdir illahi bu Mega langgeng jadi ketum PDIP. Kalau bukan karena takdirNya, apa lagi?”

Baca juga :  Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Kalau menurut kalian faktor mana nih yang paling pas dalam konteks ini? Atau kalian punya faktor-faktor lainnya? Kalau ada, boleh tuh di-share ke kita-kita gengs. Ahahaha.

Oh iya gengs, intinya meski Mega seorang perempuan yang usianya sudah plus 17 alias 71 tahun, dirinya sudah menjabat sebagai Ketua Umum PDIP sejak partai tersebut masih bernama PDI pada 1993. Kursinya memang sempat digoyang oleh Soerjadi lewat Kongres Luar Biasa pada 1996. Namun, Mega tidak gentar begitu saja. Ia dengan lantang merubah PDI di bawah kepemimpinannya menjadi PDIP.

Sejak saat itu, kursi Megawati tidak pernah goyah. Pada Kongres PDIP 2015 di Bali, ia bahkan masih terpilih secara aklamasi. Nah, apa setelah kalian mengetahui sekilas sejarah Mega, diri kalian menjadi termotivasi? Khususnya untuk kaum perempuan, apa tidak ingin menjadi seperti Mega? Ahahaha, mungkin kalau jadi Mega jangan lah ya, tapi kalau punya semangat berpolitik seperti Mega baru oke lah ya! Hihihi. (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...