HomeBelajar PolitikUni Eropa Protes Rencana Israel Bangun 2.500 Rumah di Tepi Barat

Uni Eropa Protes Rencana Israel Bangun 2.500 Rumah di Tepi Barat

Sebelumnya, pemerintah Israel mengumumkan rencana untuk membangun 2.500 lagi rumah di Tepi Barat. Pengumuman ini merupakan yang kedua kalinya setelah Donald Trump menjabat Presiden Amerika Serikat.


pinterpolitik.comKamis, 26 Januari 2017.

BRUSSELS – Banyak pihak yang mengecam rencana Israel untuk membangun 2.500 rumah baru di permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan. Uni Eropa adalah salah satu pihak yang mengecam rencana tersebut.  Pada Selasa (24/1), Uni Eropa mengatakan bahwa rencana ini akan sangat merusak prospek penyelesaian konflik di antara Israel dan Palestina.

“Sangat disesalkan bahwa Israel melanjutkan kebijakannya, meskipun masyarakat internasional terus menyampaikan keprihatinan dan keberatan, yang telah disampaikan pada semua tingkat,” kata seorang juru bicara Dinas Aksi Luar Negeri Eropa (EEAS), Dinas Diplomatik UE, dalam sebuah pernyataan.

Selain Uni Eropa, Liga Arab juga mengecam rencana Israel tersebut.

“Pengumuman ini mengkonfirmasi pendekatan pemerintahan Israel, yang penuh dengan cibiran dan perlawanan terhadap tekad komunitas internasional,” sebut Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit di Kairo, Mesir.

“(Israel) Menyebabkan seluruh upaya untuk mencapai solusi dua negara, gagal,” imbuh pernyataan itu.

Liga Arab menyebut pemerintahan PM Netanyahu merasa ‘diperkuat’ dengan perkembangan situasi internasional terkini. Yang dimaksud adalah adanya dukungan kuat Trump untuk Israel.

Sebelumnya, pemerintah Israel mengumumkan rencana untuk membangun 2.500 lagi rumah di Tepi Barat. Pengumuman ini merupakan yang kedua kalinya setelah Donald Trump menjabat Presiden Amerika Serikat.

Pernyataan Kementerian Pertahanan Israel pada Selasa (24/1), menyebut langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah dalam rangka “mempertahankan keberlangsungan hidup sehari-hari.”

Kebanyakan konstruksi rumah itu, menurut pernyataan tersebut, akan ditempatkan di blok yang sudah ada dan akan dipertahankan jika Israel berdamai dengan Palestina di masa depan. Walau demikian, paparan yang dijelaskan kantor Perdana Menteri menunjukkan porsi besar dari permukiman berada di luar blok tersebut.

Baca juga :  Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Sekitar 530 ribu penduduk tinggal di Tepi Barat dan 200 ribu lainnya di Yerusalem Timur. Di luar blok-blok besar itu, yang sebagian tercecer di dekat perbatasan, terdapat 100 permukiman.

Israel merebut Jerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967, bersama dengan bagian lain Tepi Barat dan Jalur Gaza. Israel belakangan mencaplok Jerusalem Timur dan mengumumkannya sebagai bagian dari ibu kota Israel “yang kekal”, tindakan yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Keputusan Israel mengumumkan rencana tersebut menandai babak baru konflik antara Israel dan Palestina. Pergeseran kepemimpinan di Amerika Serikat ditenggarai menjadi faktor utama yang mendorong Israel  ‘nekat’ mengumumkan rencana tersebut. Trump diagendakan bertemu Netanyahu pada awal Februari nanti. Menarik untuk ditunggu apa yang menjadi pembahasan keduanya, apakah Trump akan mendukung sepenuhnya rencana pembangunan 2.500 rumah tersebut. (CNN/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Besar Presidential Club Prabowo?

Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto disebut menggagas wadah komunikasi presiden terdahulu dengan tajuk “Presidential Club”. Kendati menuai kontra karena dianggap elitis dan hanya gimik semata, wadah itu disebut sebagai aktualisasi simbol persatuan dan keberlanjutan. Saat ditelaah, kiranya memang terdapat skenario tertentu yang eksis di balik kemunculan wacana tersebut.

Apa Siasat Luhut di Kewarganegaran Ganda?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia diperbolehkan. Apa rugi dan untungnya?

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Dengarkan artikel ini: Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal...

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

More Stories

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Dengarkan artikel ini: Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal...

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.