HomeTerkiniProgram 35.000 MW Masuk Rencana Umum Energi Nasional

Program 35.000 MW Masuk Rencana Umum Energi Nasional

Mengenai pengembangan energi baru terbarukan (EBT), menurut Seskab, karena Indonesia sudah meratifikasi Kesepakatan COP Paris (Konferensi Perubahan Iklim), maka apa yang sudah menjadi kesepakatan atau keputusan, akan kita ikuti.


pinterpolitik.comJumat, 6 Januari 2017.

JAKARTA – Program pengadaan listrik 35.000 megawatt dengan target sampai 2019 dimasukkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Hal itu disepakati oleh Rapat Dewan Energi Nasional (DEN) yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Walaupun untuk mencapai 35.000 mw bukan hal yang mudah, namun Presiden dan Wakil Presiden tetap memutuskan itu menjadi target sampai 2019. Demikian dikemukakan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung kepada wartawan seusai sidang paripurna DEN dan rapat terbatas, Kamis sore, seperti dikutip dari laman Setkab.

Mengenai pengembangan energi baru terbarukan (EBT), menurut Seskab, karena Indonesia sudah meratifikasi Kesepakatan COP Paris (Konferensi Perubahan Iklim), maka apa yang sudah menjadi kesepakatan atau keputusan, akan kita ikuti.

Dikatakan, target penggunaan ETB pada 2017 sudah ditetapkan 11 persen, walaupun kita mengestimasi baru bisa 7 persen. Menurut Pramono Anung, untuk tahun 2025 targetnya 23 persen.

Untuk itu Presiden meminta Menteri ESDM dan Dewan Energi Nasional membuat blue print jangka panjang. Tidak hanya bergantung pada energi fosil, tetapi juga energi baru terbarukan lainnya, seperti, udara, arus laut, dan biodiesel.

“Itu akan ditangani secara lebih serius oleh Menterti ESDM dan Dewan Energi Nasional,” ujarnya.

Seskab mengatakan, Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rencana Umum Energi Nasional akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini. (E19)

Baca juga :  MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...