HomeTerkiniTrik Rp 116 Triliun Shinzo Abe

Trik Rp 116 Triliun Shinzo Abe

Kucuran Rp 116 triliun dari Abe untuk Filipina ini boleh jadi merupakan bagian dari kebijakan politik Jepang untuk mengamankan pasar Asia Pasifik di tengah ketidakpastian politik luar negeri AS di bawah Trump.


pinterpolitik.com Jumat, 13 Januari 2017.

MANILA – Ada apa dengan Shinzo Abe? Perdana Menteri (PM) Jepang itu dilaporkan telah tiba di Filipina pada Kamis 12 Januari 2017. Filipina merupakan negara pertama yang dikunjungi oleh Abe dalam rencana lawatannya ke 4 negara. Selain Filipina, Abe dijadwalkan akan mengunjungi Australia, Indonesia dan Vietnam.

Dalam kunjungannya selama dua hari di Filipina, Abe akan berusaha menguatkan kerjasama ekonomi Jepang dengan Filipina.

Kunjungan Abe ini merupakan kehadiran kepala negara pertama ke Filipina semenjak Presiden Rodrigo Duterte memimpin negara tersebut. Semenjak dipimpin Duterte, banyak perubahan yang terjadi di Filipina, termasuk juga dalam soal hubungan luar negeri.

Dalam lawatan ini, Jepang dikabarkan akan mengucurkan paket bantuan senilai 1 triliun yen (sekitar Rp 116,4 triliun) untuk Filipina. Paket bantuan berdurasi lima tahun ini termasuk bantuan pembangunan resmi (Official Development Assistance/ODA) serta investasi di sektor swasta dengan focus pada listrik dan infrastruktur.

Ketika tiba di Filipina, Abe langsung bertemu Duterte di istana kepresidenan di Manila. Usai dari Manila, bila sesuai jadwal, maka pada Jumat 13 Januari 2017, Abe dan Istrinya akan mengunjungi rumah keluarga Duterte di Davao.

“Saya memilih Filipina sebagai tujuan pertama tahun ini dan itu menjadi bukti penekanan utama saya pada hubungan bilateral kami (Jepang-Filipina). Saya berkomitmen mengangkat hubungan bilateral kami ke tempat yang lebih tinggi,” tutur Abe dalam pidatonya.

Diberitakan ada perwakilan dari 20 perusahaan Jepang akan bergabung dengan Abe di Davao dalam sebuah pertemuan dengan berbagai perusahaan Filipina.

Baca juga :  Arab Saudi, Korban Perang Selanjutnya?

Jepang merupakan investor terbesar di Filipina, terutama di sektor elektronik, layanan keuangan, dan manufaktur otomotif.

Ketidakpastian Trump

Kunjungan Abe ke Asia Pasifik dilakukan di tengah ketidakpastian komitmen pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Trump kerap menggembar-gemborkan perdagangan yang proteksionis dan dikhawatirkan akan mengganggu kerja sama perdagangan dan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.

Khusus untuk Filipina, belakangan ini hubungan AS-Filipina semakin meregang dengan kebijakan Duterte yang cenderung menjauhi dan cenderung mendekati Tiongkok. Keputusan Duterte ini membuat Jepang dalam berada posisi yang sulit karena AS merupakan sekutu terdekat Jepang. Shinzo Abe tentu saja tidak ingin Jepang kehilangan pengaruh dan keuntungan kerjasama Ekonomi di kawasan Asia Pasifik, termasuk juga di Filipina. Oleh karena itu, kunjungan ini juga ingin mempertegas kembali hubungan ekonomi tersebut dan mempertegas koordinasi hubungan antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

Kucuran Rp 116 triliun dari Abe untuk Filipina ini boleh jadi merupakan bagian dari kebijakan politik Jepang untuk mengamankan pasar Asia Pasifik di tengah ketidakpastian politik luar negeri AS di bawah Trump. Jika Trump benar-benar menerapkan kebijakan proteksionisme, maka Jepang harus mencari cara untuk mengamankan pasarnya. Asia Pasifik merupakan salah satu pasar terbesar Jepang, sehingga kelanjutan kerjasama ekonomi merupakan hal yang mutlak bagi Jepang. (Tempo/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.