HomeTerkiniSidang Ahok Hari Ini, Dua Anggota Polresta Bogor Jadi Saksi

Sidang Ahok Hari Ini, Dua Anggota Polresta Bogor Jadi Saksi

Tri mengungkapkan ada hal yang janggal dalam laporan polisi tersebut. Ia menduga ada kesalahan pencatuman tanggal dan lokasi tempat kejadian perkara di berkas laporan dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) salah satu saksi


pinterpolitik.comSelasa, 17 Januari 2017.

JAKARTA – Sidang perkara penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kembali digelar hari ini, Selasa, 17 Januari 2017. Kepala Hubungan Masyarakat Kejaksaan Tinggi Jakarta, Waluyo, mengatakan agendanya masih akan menggali keterangan dari saksi pelapor terkait dengan penistaan agama yang didakwakan kepada Ahok.

Pemeriksaan saksi pelapor kembali dilanjutkan karena keterangan mereka belum seluruhnya disampaikan dalam persidangan pekan lalu. Waluyo menuturkan, empat saksi pelapor yang berkomitmen hadir dalam sidang hari ini adalah Ibnu Baskoro, Imam Sudirman, Muhammad Asroi Saputra, dan Willyudin Asroi.

Selain itu, tim jaksa juga bakal menghadirkan kesaksian dua polisi yang menerima laporan dugaan penistaan agama yang dibuat Williyudin di Markas Kepolisian Resor Kota Bogor. Ketua Tim Kuasa Hukum Ahok, Trimoelja D Soerjadi mengungkapkan, kedua anggota polisi itu adalah Bripka Agung Hermawan dan Briptu Ahmad Hamdani.

“Perkara ini bermula dari adanya laporan pertama di Polresta Bogor yang kemudian dilimpahkan ke Bareskrim Mabes Polri,” kata Trimoelja saat dikonfirmasi, Selasa (17/1).

Tri mengungkapkan ada hal yang janggal dalam laporan polisi tersebut. Ia menduga ada kesalahan pencatuman tanggal dan lokasi tempat kejadian perkara di berkas laporan dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) salah satu saksi.

Briptu Ahmad Hamdani menjadi saksi pertama yang memberikan keterangan di persidangan. Anggota Polres Bogor itu diperiksa lantaran adanya kejanggalan pada laporan saksi Willyudin. Pada laporan itu tertulis waktu kejadian pada 6 September 2016. Padahal dugaan penistaan agama di Pulau Seribu baru terjadi 27 September 2016.

Baca juga :  Hasto dan Politik Uang UU MD3

”Ini kok bisa terjadi, laporan 6 September, padahal Ahok ke Kepulauan Seribu pada 27 September?” tanya pengacara dari Ahok, Rolas Sitinjak.

Ia meminta majelis hakim mendatangkan penyidik tersebut. Hal ini diperlukan untuk mengetahui fakta yang terjadi terkait dengan pelaporan yang dilakukan Willyuddin.

Seperti sidang sebelumnya, sidang Ahok kali ini juga dijaga ribuan personel polisi dari Polda Metro Jaya. “Ribuan personel kami kerahkan. Sama seperti sidang-sidang kemarin dan disebar di beberapa titik strategis yang ada di Kementerian Pertanian ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono. (detik/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...