HomeDuniaKorsel dan Jepang Uji Coba Rudal

Korsel dan Jepang Uji Coba Rudal

Kericuhan di kawasan Asia Timur masih terus berlanjut, kali ini antara Jepang dan Korea Selatan (Korsel) melawan Korea Utara (Korut). Konflik di Semenanjung Korea ini memang sudah berlangsung sejak lama, berawal dari proxy war perang antara Korut melawan Korsel sejak 1950-an yang ketegangannya masih berimbas hingga kini.


pinterpolitik.com

SEMENANJUNG KOREA – Baru-baru ini, Amerika dan Jepang melakukan uji coba intersepsi pertama dengan target rudal balistik yang bertujuan mengantisipasi serangan tiba-tiba. Rudal yang diujikan adalah rudal jenis Standard Missile-3, yaitu jenis rudal yang diluncurkan dari kapal, sebagai bagian dari Sistem Perlindungan Rudal Balistik (the Aegis Ballistic Missile Defense System).

Uji coba dilakukan setelah aktivitas uji coba Korut yang dilakukan secara rutin. Korut di duga telah melakukan 20 kali uji coba rudal balistik selama 2016. Trump mengecam tindakan ini dengan menyatakan AS juga siap menghancurkan negara berhaluan komunis ini bila berani melancarkan serangan nuklir.

Banyak yang mempertanyakan keterlibatan AS dalam konflik Semenanjung Korea ini, apalagi Trump masih belum lama menjabat sebagai Presiden AS. Dari segi pertahanan, Korsel dan Jepang memang bersekutu dengan AS. Namun dibalik itu, AS mungkin punya kepentingan tersendiri di Laut China Selatan.

Pertanyaan juga timbul, karena AS begitu geram dengan Iran dan Tiongkok yang melakukan uji coba nuklir,  sementara negara ini sendiri malah mendukung Korsel dan Jepang untuk melakukan uji coba nuklirnya. Padahal kalau dilihat dari alasannya, kesemua negara ini berdalih untuk kesiapan pertahanan negara mereka.

Bahkan demi membantu kedua sekutunya tersebut, Amerika yang diwakili Kepala Pentagon Leon Panetta mengabarkan akan menggeser mayoritas armada angkatan lautnya ke Pasifik pada tahun 2020, sebagai bagian dari fokus strategis baru di Asia.

Baca juga :  Negara Dengan Angkatan LautTerkuat di Asia

Dengan totalitas AS dalam membantu sekutunya, mereka seakan ingin membuat Jepang dan Korsel berhutang budi di masa depan. Dengan begitu, AS akan dengan mudah menguasai pasar dagang di wilayah Asia. (Berbagai sumber/A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Jokowi Tidak Abadi 

Perbedaan sorakan yang diberikan para politisi ketika pelantikan anggota DPR/DPD/MPR 2024-2029, kepada Jokowi dan Prabowo tuai respons beragam dari warganet. Apa yang sebenarnya terjadi? 

Puan Sudah Siap Ketuai PDIP?

Puan Maharani kembali terpilih sebagai Ketua DPR RI untuk periode 2024-2029. Jika mampu menyelesaikan kepemimpinan hingga tahun 2029, maka Puan akan tercatat sebagai anggota DPR dengan masa jabatan terlama dan memimpin dalam 2 periode.

AHY Makes Demokrat Great Again?

Tidak terlalu dini kiranya untuk meneropong kepemimpinan Indonesia di tahun 2029 saat nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul sebagai salah satu kandidat menjanjikan. Mengapa demikian?

Kenapa Pendukung Anies Pilih RK?

Para pemilih Anies Baswedan dinilai cenderung memilih pasangan calon Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Mengapa demikian?

Siasat Prabowo Medical Check-up Gratis

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, berencana untuk melakukan kebijakan medical check-up gratis. Siasat apa yang mendasari rencana Prabowo?

Amarah Trah Mulyono?

Frasa “Mulyono” justru dimainkan ulang oleh anak dan menantu Joko Widodo (Jokowi). Kaesang Pangarep, Bobby Nasution, dan Kahiyang Ayu secara bergiliran menggunakannya dan seolah menggambarkan gestur politik yang justru dinilai akan menjadi “bom waktu”.

Sisi Kelam Bantuan Australia ke Indonesia?

Australia merupakan salah satu pendonor finansial terbesar secara bilateral bagi Indonesia, namun, skema yang dilakukan Australia kerap dikritik. Mengapa demikian? 

Mungkinkah Jokowi Seperti Lee Kuan Yew?

Prediksi yang menyebut Jokowi akan tetap punya pengaruh dalam kekuasaan Prabowo Subianto – setidaknya dalam jangka waktu 1 tahun pertama – menjadi pergunjingan yang menarik di kalangan para pengamat politik.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...