HomeFokus BUMNHarga BBM Didesak Turun, Pertamina Tunggu Keputusan Pemerintah

Harga BBM Didesak Turun, Pertamina Tunggu Keputusan Pemerintah

Penurunan harga minyak dunia yang saat ini telah mencapai rata-rata US$ 30 per barel,  belum juga menggerakkan PT Pertamina (Persero) untuk mengusulkan penurunan produk bahan bakar minyak (BBM). Perusahaan pelat merah bidang perminyakan dan tambang ini mengaku masih  menunggu kebijakan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).


PinterPolitik.com

Pertamina menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah, terkait penurunan harga BBM. “Bukan di Pertamina,  harga (BBM) itu berada di pemerintah,” ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (9/3).

Sebelumnya, sejumlah kalangan mendesak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk Pertamina untuk ikut menurunkan harga BBM di tengah anjloknya harga minyak dunia.

Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmy Radhi meminta supaya badan usaha termasuk Pertamina segera menurunkan harga BBM di tengah anjloknya harga minyak dunia. “Penurunan harga minyak harus dibarengi dengan turunnya harga BBM di pasaran oleh badan usaha. Pemerintah harus segera mendorong supaya harga BBM turun,” katanya.

Fahmy mengungkapkan penurunan harga BBM tidak hanya untuk BBM non-subsidi. Anjloknya harga minyak dunia seharusnya juga dibarengi dengan penurunan harga BBM penugasan premium dan BBM subsidi jenis solar. “Pertamina harus melakukan menurunkan semua harga BBM baik BBM non-subsidi, BBM penugasan maupun harga BBM subsidi,” imbuhnya.

Sebagai informasi, harga minyak mentah terjun bebas ke level terendah setelah Arab Saudi memangkas harga jual serta berencana menggenjot produksi minyaknya. Langkah itu diambil setelah Rusia menolak mengurangi produksi. Padahal, rencana itu dapat menstabilkan harga minyak di tengah lesunya perekonomian global karena terinfeksi wabah virus Corona. (R58)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Digerogoti Kasus, Jokowi Seperti Pompey?

Mendekati akhir jabatannya, sejumlah masalah mulai menggerogoti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apakah ini artinya dukungan elite kepadanya mulai melemah?

Titip Salam dari Mega ke Prabowo: Menuju Koalisi?

Seiring dengan “audisi” menteri yang dilakukan oleh Prabowo Subianto untuk kementerian di pemerintahannya, muncul narasi bahwa komunikasi tengah terjalin antara ketum Gerindra itu dengan Megawati Soekarnoputri.

Menuju Dual Power Jokowi vs Prabowo

Relasi Jokowi dan Prabowo diprediksi akan menjadi warna utama politik dalam beberapa bulan ke depan, setidaknya di sisa masa jabatan periode ini.

Jokowi Dukung Pramono?

Impresi ketertinggalan narasi dan start Ridwan Kamil-Suswono meski didukung oleh koalisi raksasa KIM Plus menimbulkan tanya tersendiri. Salah satu yang menarik adalah interpretasi bahwa di balik tarik menarik kepentingan yang eksis, Pramono Anung boleh jadi berperan sebagai “Nokia”-nya Jokowi dan PDIP.

Trump atau Kamala, Siapa Teman Prabowo?

Antara Donald Trump dan Kamala Harris, siapa lebih untungkan Prabowo dalam menentukan arah kebijakan luar negeri Indonesia di masa depan?

RK-Jakmania dan Dekonstruksi Away Day

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Skeptisisme dan keraguan tertuju kepada Ridwan Kamil (RK) yang dianggap tak diuntungkan kala berbicara diskursus Jakmania dan Persija...

Apa Alasan Militer Tiongkok Melesat?

Beberapa tahun terakhir militer Tiongkok berhasil berkembang pesat, mereka bahkan bisa ciptakan kapal induk sendiri. Apa kunci kesuksesannya?

Siasat Rahasia Pramono-Rano?

Apresiasi dan pujian kandidat di Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung dan Rano Karno, maupun beberapa elite PDIP dalam beberapa waktu terakhir kepada Anies Baswedan dinilai merupakan siasat politik tertentu. Bahkan, pujian itu dinilai menjadi “jebakan” bagi Anies. Mengapa demikian?

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...