HomeCelotehArteria Bikin Kangen Fahri Hamzah?

Arteria Bikin Kangen Fahri Hamzah?

“Bung bangga terpilih. Tapi apa terpilih secara betul?” – Profesor Emil Salim, yang gregetan


 PinterPolitik.com

Entah apa yang merasuki Arteria Dahlan saat jadi bintang tamu di Mata Najwa. Talkshow yang harusnya insightful berubah jadi arena tinju verbal. Pak Arteria ini benar-benar reaksioner dan argumentatif ya, tidak menyisakan ruang bagi lawan bicara untuk berargumen.

Profesor Emil Salim, seorang ekonom dan tokoh senior berulang kali berusaha menjelaskan poin-poinnya. Namun selalu dipotong oleh Arteria dengan serangan verbal. Saya khawatir dengan perilaku seperti ini bisa-bisa Pak Arteria kena penyakit arteri koroner.

Ada baiknya bapak rileks. Bapak kan sudah dihujat banyak orang karena menunjuk Profesor Emil Salim sesat, mbok yo minta maaf gitu. Pak Emil kan sudah senior nih, hormat lah sama orang tua. Jangan pas dikritik bapak malah bilang gak pa pa gak populer, yang penting bapak benar.

Ya emang sih bapak kan pengacara dan ngomonginnya Perppu KPK, cuman sebagai ‘anggota dewan yang terhormat’ ada baiknya bapak bersikap sopan sama lawan bicara. Lagian bapak kenapa sih bangga banget kepilih jadi DPR, toh selama ini lembaga paling kenyang kritik ya DPR.

Profesor Emil Salim kan bilang, kalau ada masalah dalam sistem pemilihan karena banyak pejabat yang tertangkap korupsi oleh KPK. Ya jangan dikatain sesat dong, kan itu kenyataan. Toh masyarakat juga bisa menilai, bahkan jika bapak nunjukin kertas yang sebenernya gak keliatan sama khalayak.

Bapak kayaknya sayang banget ya sama DPR. Setelah melepas Pak Fahri Hamzah dan mengenang Pak Fadli Zon, awalnya saya kira DPR gak akan seru lagi. Tapi kehadiran bapak mematahkan asumsi saya. Malah kayaknya bapak lebih frontal daripada duo maut pendahulu bapak.

Pak Arteria Dahlan ini agaknya the new and upgrade version dari Pak Fahri dan Pak Fadli. Lebih frontal dan konfrontatif, gak sepi lah media dari DPR.

Bisa dibilang kalau Pak Arteria ini bikin Pak Fahri dan Fadli ini terlihat baik, dan malah jadi ada yang kangen ke mereka. Pak Fahri dan Pak Fadli ini kan juga vokal dalam mengritik, tapi kayaknya mereka gak pernah memberi label sesat ke orang sesenior Pak Emil Salim.

Ini saran sih, jangan terlalu vulgar lah pak kalo berargumen. Ada baiknya bapak mendengar dahulu, anggota DPR memberi contoh ke rakyat dengan mendengarkan. Tapi bapak disuruh dengerin juga susah sih ya.

Terakhir, saya mau nanya nih, Pak Arteria Dahlan ini sebenarnya orang baik yang disakiti apa gimana? (M52)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gerindra-PKS Tega Anies Sendiri?

“Being alone is very difficult.” – Yoko Ono PinterPolitik.com Menjelang pergantian tahun biasanya orang-orang akan punya resolusi baru. Malah sering kali resolusi tahun-tahun sebelumnya yang belum...

Ada Luhut, Langkah Bamsoet Surut?

“Empires won by conquest have always fallen either by revolt within or by defeat by a rival.” – John Boyd Orr, Scottish Physician and...

Balasan Jokowi pada Uni Eropa

“Negotiations are a euphemism for capitulation if the shadow of power is not cast across the bargaining table.” – George P. Shultz PinterPolitik.com Sekali-kali mari kita...