HomePolitikJika PGN Gabung, Pertamina Bisa Jadi Tiga Besar Perusahaan Energi Dunia

Jika PGN Gabung, Pertamina Bisa Jadi Tiga Besar Perusahaan Energi Dunia

pinterpolitik.comKamis, 22 Desember 2016.

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, berkeinginan agar PT Pertamina (Persero) masuk jajaran tiga besar perusahaan energi dunia. Menurut Rini, saat ini Pertamina sudah masuk jajaran lima besar perusahaan energi dunia. Dengan rencana digabungkannya PT Perusahaan Gas Negara atau PGN (Persero) Tbk ke PT Pertamina, maka cita-citanya, menjadikan Pertamina masuk jajaran tiga besar perusahaan energi dunia akan terwujud.

Diketahui saat ini Pertamina sudah berada di urutan lima besar dunia, di satu titik bisa jadi urutan ketiga besar, seperti ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh menjadi terbesar ketiga dunia setelah China dan India. Mengenai pembentukan holding BUMN Migas dengan induk Pertamina masih dalam proses. Revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 44/2005 telah selesai, tinggal menunggu dua PP lagi yang akan ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Rini berharap PP Inbreng dari Kemenkeu ditandatangai Presiden akhir tahun ini. “Tapi kalau enggak, ya enggak apa-apa, kita harap awal tahun depan,” katanya. Seperti diberitakan, pembentukan holding migas sudah lama digagas dan untuk itu pihak Pertamina dan PGN sudah sering mengadakan pertemuan.

Pengamat BUMN Muhammad Said Didu di Jakarta, beberapa waktu lalu mengemukakan, rencana penggabungan PGN ke Pertamina, tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan, pemerintah juga sebagai pemegang saham minoritas di PGN.

Rini Soemarno juga mengeluarkan pendapat, melalui penggabungan tersebut pemerintah pada akhirnya memiliki perusahaan yang kuat, tidak hanya di hulu, juga jaringan gas. Dengan penggabungan ini Pertamina akan mempercepat kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Baca juga :  Strategi Prabowo Imbangi Pengaruh Jokowi di KIM?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...