HomeNalar Politik“Udang” Dibalik Penarikan Hak Angket

“Udang” Dibalik Penarikan Hak Angket

Aksi ramai-ramai ‘balik badan’ partai politik dengan menarik dukungan hak angket KPK ternyata tidak membuat Fahri Hamzah patah arang. Mengapa?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]U[/dropcap]sai rapat paripurna hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mirip dagelan, karena Fahri Hamzah langsung mengetuk palu tanpa mempedulikan keberatan anggotanya, masih berlangsung seru. Selain aksi wolk out sejumlah anggota yang kesal dengan sikap sang wakil ketua yang memutuskan secara sepihak, belakangan beberapa partai yang awalnya menandatangani usulan hak angket, satu persatu menarik kembali dukungannya.

Bila awalnya ada tiga fraksi di DPR yang menolak, yaitu Partai Demokrat, Gerindra, PKB, usai rapat paripurna tujuh fraksi yang awalnya mendukung hak angket pun ikut-ikutan menarik dukungannya. “Tarik menarik dukungan itu hanya kamuflase saja. Tunjukkan sama saya, parpol mana yang serius mau dukung KPK tetap eksis. Saya kira nyaris enggak ada,” kata seorang sumber di Dewan, Rabu (3/5).

Menurutnya, DPR yang isinya merupakan perwakilan partai politik sudah pasti memiliki hasrat untuk mengerdilkan kewenangan KPK. Sebab, lanjutnya, saat ini sudah banyak anggota dewan yang menjadi ‘korban’ terjerat hukuman akibat melakukan korupsi oleh KPK.

 

Ia yakin, aksi ‘balik badan’ ini hanyalah akal-akalan dari partai politik. Mereka bertindak seakan-akan menolak hak angket setelah sidang. Padahal, ulah mereka ini hanya untuk pencitraan di mata masyarakat semata. Mengapa? Karena sebentar lagi akan ada Pilkada Serentak 2018 dan Pemilihan Presiden 2019. “Kenapa sebelum dibawa ke  paripurna fraksi-fraksi itu enggak menolak?” ucapnya.

Baca juga :  Indonesia Akan Merapat ke AS di Era Prabowo?

Pernyataan sumber ini, senada dengan yang diucapkan oleh Fahri Hamzah. Ia berharap seluruh fraksi di DPR dapat mengirimkan perwakilannya ke dalam Panitia Khusus hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Saya berharap supaya pansus berjalan ke arah yang benar dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Maka sebaiknya semua anggota fraksi mengirimkan perwakilannya,” ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/5).

Fahri menyatakan, hingga kini ia belum mendapat informasi resmi soal syarat pembentukan pansus hak angket KPK dari biro hukum DPR. Namun, ia berkata, nantinya jika pansus telah setujui di paripurna, maka seluruh fraksi wajib mengirimkan anggotanya ke dalam pansus untuk membahas hak angket tersebut. Berikan pendapatmu! (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...