HomeNalar PolitikTeroris Kembali Dibekuk Densus 88

Teroris Kembali Dibekuk Densus 88

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, ketakutan akan teroris tetap singgah dihati masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pihak Kepolisian melalui Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus memonitor pergerakan jaringan teroris di Tanah Air menjelang Idul Fitri 1438 Hijriah.

PinterPolitik

[dropcap size=big]K[/dropcap]apolri menginformasikan setelah kasus bom Kampung Melayu yang terjadi pada beberapa waktu lalu hingga hari ini, sudah ada sekitar 36 orang terduga teroris diamankan oleh kepolisian. Menurut mantan kepala Densus 88 ini, 36 orang itu ditangkap di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Medan, Jambi, Sulawesi Selatan.

Mereka yang ditangkap tersebut sebagian besar adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS di Suriah dan Irak. Kelompok ini terlibat dalam aksi teror di Kampung Melayu dan bom Thamrin, sebagian yang ditangkap karena terlibat pemberangkatan dan pendanaan WNI yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah dan di Filipina Selatan.

Senin (19/6) kemarin Densus 88 kembali menangkap dua pelaku yang diduga penebar aksi teror di Jawa Timur yakni M Sahrul Munif (SM), yang ditangkap di rumah kosan di Jalan Wijaya 11A Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sementara pelaku yang Agus Tri Mulyono (ATM) alias Pak Gun ditangkap di kontrakannya di Jalan Tanah Merah 2, Tanah Kali Kedinding, Surabaya, pukul 11.40 WIB.

Menurut informasi yang dikatakan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Senin (19/6). Kedua tersangka ini diduga bagian dari jaringan Abu Jandal petinggi ISIS asal Indonesia. Berdasarkan informasi, SM terdeteksi pernah berangkat ke Suriah. Ia pergi bersama sejumlah orang yang sudah ditangkap sebelumnya. Kemudian SM kembali ke indonesia bersama Junaedi dan kemudian berteman dengan Febri Rahman yang juga sudah ditangkap.

Baca juga :  Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

“M Sahrul Munif itu pernah ke Suriah bersama Abu Jandal untuk ikut pelatihan. Di Youtube ada pelatihan di ISIS orang Indonesia yang memegang senjata, itulah orangnya yang kami tangkap,” kata Barung.

Sementara untuk terduga teroris Agus Tri Mulyono alias Pak Gun pernah ikut deklarasi ISIS bersama Zainal Ansori yang merupakan jaringan Jefri Rahman. Agus ditangkap berdasarkan hasil rekaman komunikasi antara Febri Rahman yang saat ini mendekam di Lapas Malang, dengan seseorang yang belum diketahui identitasnya di luar lapas.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, ketakutan akan teroris tetap singgah dihati masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pihak Kepolisian melalui Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus memonitor pergerakan jaringan teroris di Tanah Air menjelang Idul Fitri 1438 Hijriah. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan Inspektur Jendral Muhamad Syafi’i untuk mendeteksi sedini mungkin aksi-aksi serangan terorisme yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Teroris Kembali Dibekuk Densus 88

Kapolri juga memerintahkan kepada Densus 88 untuk menjaga seluruh markas kepolisian, Densus 88 diminta lakukan langkah-langkah preemptive strike, antisipasi serangan teror sesuai kewenangan yang ada di undang-undang. Kekhawatiran Kapolri cukup beralasan, karena pada Idul Fitri 2016 lalu markas kepolisian Resor Surakarta, Jawa Tengah di guncang oleh aksi teror.

Menurut Tito, saat ini petugas kepolisian menjadi sasaran serangan teroris yang berafiliasi dengan ISIS karena mereka berideologi Takfiri. Kelompok tersebut membolehkan membunuh kepada pihak yang bukan produk dari Tuhan alias haram, tidak terkecuali terhadap muslim. Hal tersebut terbukti saat kelompok tersebut melakukan bom bunuh diri di masjid di Mapolres Cirebon.

Melihat keseriusan polisi menjaga keamanan disaat mudik Idul Fitri hingga berlangsungnya Hari Raya Idul Fitri ini patut diapresiasi. Masyarakat diharapkan tetap hati-hati dan menjaga kewaspadaannya selama berlibur di Hari Raya Idul Fitri. Bukan hanya karena serangan teror, sejumlah jenis kejahatan konvensional pun patut diwaspadai seperti pencurian di rumah kosong, kejahatan di angkutan umum, stasiun kereta api, terminal, bandara, premanisme, pencopetan, jambret, pembiusan dan hipnotis atau gendam. (A15)

Baca juga :  Anies-Ganjar Harus Cegah Tragedi 2019 Terulang
spot_imgspot_img

#Trending Article

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.

Puan Maharani ‘Reborn’?

Puan Maharani dinilai tetap mampu pertahankan posisinya sebagai ketua DPR meski sempat bergulir wacana revisi UU MD3. Inikah Puan 'reborn'?

Puan x Prabowo: Operasi Rahasia Singkirkan Pengaruh Jokowi?

Megawati disebut menugaskan sang putri, Puan Maharani, untuk melakukan lobi dan pendekatan ke kubu Prabowo sebagai pemenang Pemilu.

Tiongkok Kolonisasi Bulan, Indonesia Hancur? 

Tiongkok diduga berniat melakukan penambangan mineral di Bulan melalui perusahaan-perusahaan dirgantara dan antariksanya. Bila hal ini sudah dilakukan, bagaimana dampaknya bagi Indonesia? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...