HomeNalar PolitikMendagri Siap Mundur

Mendagri Siap Mundur

Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk mengaktifkan kembali Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi polemik tersendiri bagi dirinya.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Keputusan Mendagri Tjahjo Kumolo mengaktifkan kembali Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyebabkan empat fraksi di DPR menggelar hak angket. Aksi hak angket yang dikenal sebagai ‘Ahok-Gate’ ini bertujuan agar pemerintah memberi penjelasan kepada publik, atas landasan hukum apa pengaktifan kembali tersebut.

Keempat fraksi yang terdiri dari Fraksi PAN, Fraksi PKS, Fraksi Gerindra, dan Fraksi Demokrat ini, menilai Mendagri telah melanggar UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa kepala daerah yang dinyatakan sebagai terdakwa tidak diperkenankan menjadi kepala daerah.

Menanggapi serangan dari fraksi DPR yang menentang kebijakannya, Mendagri pun mendatangi Mahkamah Agung (MA) untuk meminta fatwa hukum yang bertujuan sebagai jalan keluar bagi kebijakannya tersebut. Namun, MA belum bisa memberikan keputusan. Ketua MA Hatta Ali mengatakan, MA menghormati proses persidangan Ahok yang masih berjalan dan tidak bisa memberikan fatwa hukum atas status Ahok.

Meski desakan hak angket untuk memberhentikan Ahok semakin kencang berhembus, Tjahjo menilai kebijakannya tidak salah. Bahkan ia berani mempertaruhkan jabatannya jika terbukti bersalah. Tjahjo siap diberhentikan dari jabatannya sebagai menteri, jika salah mengambil keputusan terkait status Ahok. Sikapnya ini pun telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo.

Tjahjo sangat yakin kalau keputusannya ini tidak salah, sebab menurutnya, Ahok tidak bisa diperkarakan dengan UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Alasannya, Ahok masih menjalani masa persidangan dan pengadilan pun belum memberikan keputusan hukuman atas kasus penodaan agama yang dilakukan Ahok.

Baca juga :  “Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Tjahjo dengan tegas menyatakan akan menunggu putusan pengadilan terlebih dahulu untuk mengambil keputusan. Ia juga meminta semua pihak untuk tidak membawa-bawa Presiden Jokowi dalam permasalahan ini, “Saya hanya melaporkan, beliau tidak berkomentar ya, sudah, biar clear. Soal beliau mengambil kebijakan apa, kan ya terserah beliau,” ucap Politikus PDI Perjuangan ini.

Pengaktifan kembali Ahok sebagai Gubernur memang menimbulkan kontroversi, karena pemahaman pemerintah – dalam hal ini Mendagri Tjahjo Kumolo, dengan masyarakat tidak sama. Masyarakat melihat permasalahan ini berdasarkan hukum normatif dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, sementara Mendagri memiliki pedomannya sendiri yang tidak tersosialisasikan dengan baik.

Semoga persoalan ini dapat berakhir dengan baik, tanpa ditunggangi dengan kepentingan politis lainnya. (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...