HomeNalar PolitikDukungan Bagi Jokowi Bertambah?

Dukungan Bagi Jokowi Bertambah?

Pemilihan presiden masih dua tahun lagi, namun dukungan partai politik bagi Jokowi semakin banyak. Sayangnya, kebanyakan dari parpol kecil.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]G[/dropcap]ebyar pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) yang sekiranya masih akan dilaksanakan dua tahun lagi, keramaiannya sudah mulai terasa mulai kini. Banyak pihak menilai, pada 2019 mendatang akan menjadi pertarungan kedua bagi Joko Widodo melawan Prabowo Subianto. Berbagai taktik, intrik, dan siasat pun sudah mulai melesak di masyarakat dan juga partai politik (parpol).

Beberapa waktu lalu, sejumlah parpol telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali memimpin Indonesia, parpol tersebut yaitu Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, serta Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI). Selain parpol yang pernah mengikuti Pemilu sebelumnya, juga ada parpol baru yang telah menyatakan dukungannya terhadap Jokowi, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Berdasarkan informasi, parpol baru yang akan melakukan deklarasi bukan hanya PSI. Dalam waktu dekat, kabarnya parpol baru tersebut akan segera mengumumkan sikapnya. “Salah satu ketua umum partai baru itu, kini diam-diam dukung Jokowi. Infonya akan ada deklarasi dukungan, kalau tidak tahun ini, paling lama awal tahun depan,” kata seorang sumber, Senin (31/7).

Namun sumber itu enggan mengatakan siapa ketua umum maupun parpol yang ia maksud. Ia hanya menjelaskan kalau ada beberapa alasan mengapa mereka memutuskan untuk ikut mendukung Jokowi. “Kepercayaan masyarakat terhadap Pak Jokowi sangat tinggi. Itu salah satu alasannya,” kata sumber tersebut.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Indonesia memang menduduki peringkat pertama dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, menurut hasil survei Gallup World Poll (GWP). Sebanyak 80 persen responden mengatakan pemerintah Indonesia dapat diandalkan, cepat, tanggap, adil, serta mampu melindungi masyarakat dari risiko sekaligus memberikan pelayanan publik secara efektif.

“Pencapaian positif Jokowi dan Pemerintah itu tentu berpengaruh bagi siapapun yang mendukung,” jelas sumber tersebut. Selain PSI, hingga saat ini sudah ada tiga parpol baru lainnya yang lolos verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham), yaitu Partai Islam Damai Aman (Idaman), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Berkarya. Sebelum mengikuti Pemilu 2019, parpol-parpol tersebut masih harus menjalani verifikasi peserta pemilu.

Baca juga :  "Segitiga Api" Prabowo, Salim dan Aguan

Sementara itu, PKPI optimistis akan mampu lolos ke Senayan pada Pemilu 2019. Keyakinan ini merujuk pada hasil verifikasi internal yang dilakukan partai pimpinan AM Hendropriyono itu di seluruh wilayah. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI Imam Anshori Saleh mengatakan, secara keseluruhan hasil verifikasi internal menunjukkan tren positif.

“Seluruh daerah kepengurusan hampir rampung, semangat kader untuk memenangi Pilkada 2018 dan Pileg 2019 nanti juga luar biasa tinggi,” kata Imam, Senin (31/7). Menurutnya, tujuan verifikasi internal adalah untuk mengetahui kondisi riil mesin PKPI di masing-masing daerah. Mengacu UU Pemilu yang baru, PKPI sebagai partai peserta Pemilu 2014 sudah pasti ikut Pemilu 2019.

“Karena itu, verifikasi internal ini bertujuan untuk lebih memantapkan persiapan kader-kader sampai di tingkat paling bawah, yaitu kecamatan, kelurahan, dan desa. Dan ternyata, hasilnya luar biasa bagus. Ini yang membuat kami semakin yakin lolos ke Senayan,” tegas Imam.

Ia melihat, beberapa daerah yang menunjukkan tren positif bagi PKPI adalah DKI Jakarta, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Papua. Mantan Wakil Ketua Komisi Yudisial itu juga menjelaskan, tingginya antusiasme kader dan dukungan masyarakat ke PKPI tidak lepas dari kepemimpinan AM Hendropriyono yang dikenal piawai dan bisa dekat dengan semua kalangan.

“Faktor kepemimpinan Pak AM Hendropriyono menjadi salah satu pendorong antusiasme kader dan masyarakat. Kini kepercayaan terhadap PKPI semakin bagus, kepercayaan akan perjuangan kami untuk terus setia kepada Pancasila dan NKRI,” jelas Imam.

Selain itu, masyarakat juga makin positif dalam merespons keberadaan PKPI karena menjadi partai pertama yang menyatakan akan mencalonkan Joko Widodo pada Pilpres 2019. “PKPI sudah mendeklarasikan akan mencalonkan Joko Widodo sebagai Capres 2019 nanti. Belum ada partai lain, PKPI sudah deklarasi terbuka mendukung Joko Widodo,” pungkasnya.

Baca juga :  Prabowo dan The Intra-Elite Enemy

(Suara Pembaruan)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Ini Jurus Rahasia Trump “Perkasakan” Amerika? 

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berniat mendirikan sovereign wealth fund (SWF). Keputusan ini dinilai jadi keputusan yang sangat besar dan berdampak ke seluruh dunia, mengapa demikian? 

Prabowo dan The Intra-Elite Enemy

Masalah penataan distribusi gas LPG 3 kilogram menjadi sorotan terbaru publik pada pemerintahan Prabowo.

Prabowo Ditantang Memecat PNS?

Diskursus efisiensi anggaran negara turut mengarah pada peringkasan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang gaungnya telah lama terdengar. Ihwal yang tak kunjung terealisasi dan berubah menjadi semacam “mitos”. Beberapa sampel di negara lain seperti Argentina, Amerika Serikat, hingga Singapura kiranya dapat menjadi refleksi. Lalu, mampukah Presiden Prabowo mendobrak mitos tersebut?

Menuju Senja PKS?

Hidayat Nur Wahid (HNW) dinilai tidak sensitif terhadap penggunaan transportasi umum. Seperti Ja Rule, PKS terancam kehilangan relevansi?

Mampukah Prabowo Make Indonesia Great Again? 

Konsep Make America Great Again (MAGA) ala Donald Trump beresonansi dengan dorongan adanya keperluan konsep Make Indonesia Great Again (MIGA). Mampukah ambisi ini dijalankan? 

Amerika Sudah “Ditamatkan” Tiongkok? 

Tiongkok semakin menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya bisa menyaingi Amerika Serikat (AS). Kini, kompetisi bagi AS bahkan datang di sektor yang didominasinya, yakni dunia artificial intelligence. Lantas, mungkinkah ini awal dari kejayaan Tiongkok yang menjadi nyata? 

AHY dan Jokowi’s Bamboo Trap?

Saling lempar tanggung jawab atas polemik pagar bambu laut di pesisir Kabupaten Tangerang memunculkan satu diskursus menarik mengenai head-to-head langsung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, diskursus itu menambah probabilitas eksistensi ranjau politik Jokowi terkait dengan pengaruh pasca presidensinya. Mengapa itu bisa terjadi?

Trump Ketar-ketir Lihat Prabowo-Anwar?

Prabowo dan PM Anwar Ibrahim bertemu kembali di Kuala Lumpur, Malaysia. Mungkinkah Prabowo dan Anwar kini sedang ‘bersaing’ satu sama lain?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...