BerandaNalar PolitikAnggota Paspampres Tolak Lindungi Trump

Anggota Paspampres Tolak Lindungi Trump

O’Grady mengaku memilih masuk penjara dibanding tewas karena melindungi Trump sebagai kepala negara.


pinterpolitik.comKamis, 26 Januari 2017.

DENVER – Perpecahan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pasca pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS tampaknya belum berhenti terjadi. Banyak warga AS yang masih tak suka Donald Trump menjadi Presiden. Kabar terbaru datang dari anggota Secret Service atau Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

Seorang anggota pasukan pengaman Presiden secara terang-terangan menolak ‘mengorbankan dirinya’ untuk melindungi Trump. Anggota Paspampres itu bernama Kerry O’Grady, seorang wanita yang telah bekerja selama 23 tahun.  Bekerja sebagai Paspampres tentu tugasnya adalah untuk menjaga keamanan Presiden, dalam hal ini tentu saja Trump. Namun karena benci, O’Grady menolak menjadi tameng jika Trump mendapat tembakan dari musuh.

Wanita ini mengaku baru kali ini membenci Presidennya sendiri. Padahal, tugas dari Paspampres adalah mengamankan Presiden, meski harus mengorbankan nyawanya sendiri.

“Sebagai pelayan publik selama hampir 23 tahun, saya memilih tidak melanggar Hatch Act. Jadi saya tetap diam dan sering menghindar. Terlepas dari kenyataan bahwa saya diharapkan menjadi tameng bagi keduanya,” tulis Kerry melalui Facebooknya, seperti dilansir harian Inggris Daily Mail.

Untuk diketahui, Hatch Act adalah perangkat Undang-Undang yang disahkan pada tahun 1939 untuk mencegah aktivitas politik yang merugikan, terutama di kalangan militer AS, termasuk juga Paspampres. Namun, O’Grady berani melanggar pedoman ini karena merasa benar.

Ia mengaku dalam keadaan sadar memposting kalimat itu ke akun Facebook yang ditulisnya pada Oktober 2016, tepatnya menjelang Pilpres AS. O’Grady mengaku memilih masuk penjara dibanding tewas karena melindungi Trump sebagai kepala negara.

Selama musim kampanye, O’Grady gemar mengkritik Trump, terutama sejak Trump mengucapkan kata-kata vulgar dan dianggap melecehkan perempuan. Sebagai wanita, ia mengaku terbawa emosi, dan sebagai agen senior, ia merasa Trump tidak pantas menjadi Presiden. Kerry berharap Hillary Clinton-lah yang jadi Presiden AS.

Baca juga :  “Manipulasi Impresi” Anies-Imin Berhasil? 

Masih soal curhatnya, O’Grady mengatakan di bawah kepemimpinan Trump, AS akan mengalami bencana. Dia menganggap Trump sumber bencana bagi kaum wanita maupun kelompok minoritas lainnya di Negeri Paman Sam.

Selama ini, setiap anggota Paspampres dilarang memposting pesan partisan di sosial media atau berbagi dan memasang materi memalukan. Dalam latihan operasi keamanan, seluruh agen diperingatkan tidak menggunakan media sosial karena bisa membuka informasi personal dan pergerakan tim pengamanan Presiden.

Begitu kasus ini muncul ke permukaan, Secret Service AS angkat bicara. Melalui siaran pers, kasus ini segera diselidiki. Belakangan, O’Grady mengaku sudah menghapus postingan itu dua hari setelah dia mengunggahnya. Dia menjelaskan, tulisannya itu dibuat setelah Trump dituding melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah wanita.

“Pemerintahan ini sangat penting bagi saya. Saya mengabdi untuk kenyamanan presiden, tapi saya tetap punya (hak yang dijamin) Amandemen Pertama mengenai hak berbicara,” akunya seperti dilansir CNN. Walaupun demikian, O’Grady sebagai anggota Paspampres di daerah Denver akan tetap disidangkan dan bisa dihukum jika terbukti melanggar Hatch Act.

Persoalan ini menambah daftar panjang kontroversi yang muncul di seputar pelantikan Trump. Jika seorang anggota Paspampres yang nota bene adalah pengamanan garda terdepan seorang presiden saja menolak untuk mengamankan Presiden, akan seperti apa nasib Trump nanti? Menarik untuk ditunggu. (S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies ‘Perubahan’, Prabowo ‘Keberlanjutan’, Ganjar?

Masing-masing capres telah usung temanya masing-masing. Anies bawa Perubahan. Prabowo bawa Keberlanjutan. Bagaimana dengan Ganjar?

Iriana vs Megawati: Efek Politik Tinggi Hati atau Strategi Rahasia Jokowi?

Ulasan menarik dibuat oleh Majalah Tempo terkait peran Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, dalam pencalonan sang putra sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo...

Hamas Rugikan Israel, Tapi Untungkan AS?

Israel diperkirakan akan mengalami kerugian secara ekonomi jika terus melanjutkan serangan mereka ke Jalur Gaza. Hal itu berdasarkan data utang luar negeri Israel melonjak...

Perang Rusia-Ukraina Selesai Januari 2024? 

Ukraina mulai kesulitan dapat bantuan dari Barat. Sementara, bahaya musim dingin semakin mendekat. Apakah ini momentum besar bagi Rusia? 

Siapa Capres Dukungan CIA di 2024?

Isu tentang kepentingan Amerika Serikat di sekitaran Pilpres 2024 memang menjadi salah satu perdebatan yang menarik di Indonesia. Secara spesifik, poin perbincangannya membawa-bawa nama...

Inilah Proyek Penyebab Perang Israel-Palestina

Perang berkelanjutan antara Israel dan Palestina diduga disebabkan oleh kepentingan ekonomi di balik suatu proyek yang bernama Terusan Ben Gurion. Mengapa bisa demikian?

Ganjar Kena Karma Kritik Jokowi?

Dalam survei terbaru Indonesia Political Opinion, elektabilitas Ganjar-Mahfud justru menempati posisi ketiga. Apakah itu karma Ganjar karena mengkritik Jokowi? PinterPolitik.com Pada awalnya Ganjar Pranowo digadang-gadang sebagai...

“Manipulasi Impresi” Anies-Imin Berhasil? 

Komposisi Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tampak cukup moderat dan mewakili semua kalangan serta latar belakang. Namun, postur tim pemenangan yang begitu besar agaknya akan...

More Stories

Gemoy Effect Prabowo Seperti Bongbong Marcos di Filipina?

Kata “gemoy” menjadi istilah yang tengah naik daun dalam beberapa waktu terakhir, utamanya dikaitkan dengan kampanye Prabowo Subianto. Demam gemoy membuat citra Prabowo menjadi...

Siapa Capres Dukungan CIA di 2024?

Isu tentang kepentingan Amerika Serikat di sekitaran Pilpres 2024 memang menjadi salah satu perdebatan yang menarik di Indonesia. Secara spesifik, poin perbincangannya membawa-bawa nama...

Iriana vs Megawati: Efek Politik Tinggi Hati atau Strategi Rahasia Jokowi?

Ulasan menarik dibuat oleh Majalah Tempo terkait peran Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, dalam pencalonan sang putra sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo...