HomeNalar PolitikAksi Tolak Angket KPK

Aksi Tolak Angket KPK

Angket KPK yang tengah digulirkan pansus DPR, mendapat perlawanan dari rakyat yang tergabung dalam Koalisi Tolak Hak Angket KPK. Mereka melaporkan para wakil rakyat tersebut ke MKD DPR.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]B[/dropcap]eberapa organisasi yang tergabung dalam Koalisi Tolak Hak Angket KPK (Kotak), Senin (12/6) kemarin melaporkan pimpinan dan anggota DPR yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK, ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Perwakilan Kotak dari Pusat Bantuan Hukum Indonesia (PBHI), Julius Ibrani mengatakan, mereka telah melaporkan Fahri Hamzah, Fadli Zon dan 23 anggota Pansus Angket KPK karena telah melanggar kode etik.

Kotak sendiri merupakan sekumpulan lembaga peduli hukum yang terdiri dari Tangerang Public Transpancy Watch (TPTW), Indonesia Corruption Watch (ICW), Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBHP), Pusat Bantuan Hukum Indonesia (PBHI), Pusat Pendidikan Antikorupsi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (PPAUNUI), Tangerang Education Center (TEC), dan Indonesia Budget Center (IBC).

Menurut Julius, laporan Kotak telah diterima oleh sekretariat MKD. Hanya, ada beberapa hal yang harus dilengkapi dan diberi waktu hingga 14 hari untuk membereskannya. “Kami juga datang ke sini dengan keyakinan laporan akan diproses. Mengingat DPR masih ada citra yang harus dipertahankan ke publik agar tetap percaya. Jadi kalau tidak diusut, itu mengamini asumsi publik yang negatif terhadap DPR. Mengatakan DPR tidak relevan dan antikorupsi,” lanjutnya.

Sementara itu, peneliti ICW Tibiko Zabar mengatakan kalau kedua pimpinan DPR tersebut membentuk pansus yang cacat prosedur. “Kenapa mereka berdua (Fahri dan Fadli) karena tanggal 28 (Mei), Fahri yang memimpin sidang paripurna. Sedangkan Fadli Zon yang membentuk dan mengesahkan Pansus Hak Angket KPK, padahal itu tidak sesuai dengan prosedur,” kata Tibiko.


Ada empat rekomendasi yang mereka berikan ke MKD. “Pertama, untuk segera dan secepatnya melakukan pemanggilan kepada terlapor. Kedua, menghentikan hak angket yang terus digulirkan tujuannya agar kita menuntaskan perkara korupsi ini selesai. Ketiga, menegakkan kode etik dengan maksimal; dan terakhir, memberikan info update perkembangan pelaporan kami,” terang Fira Mubayyinah, pengajar dari Pusat Pendidikan Anti Korupsi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.

Baca juga :  Gemoy Effect: Prabowo Menang Karena TikTok Wave?

Menanggapi laporan Kotak, Ketua MKD DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan Koalisi Tolak Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Kotak) terhadap 25 anggota dewan, termasuk dua pimpinan parlemen. “Laporan baru masuk kemarin dan kita langsung verifikasi hari ini sesuai aturan tata beracara. Sedang diverifikasi,” ujar Dasco di Jakarta, Selasa (13/6).

Menjadi pihak yang terlapor, Fadli Zon menilai proses pembentukan pansus sudah sesuai dengan peraturan yang ada. “Saya kira itu salah alamat. Karena semua yang dilakukan di DPR ini ada proses yang diatur oleh undang-undang maupun tata tertib,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta.  Ketika pansus sudah disetujui dalam forum sidang paripurna, lanjutnya, meski ada sejumlah catatan, namun sudah dianggap sah.

Sebagai Ketua DPR RI koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan, ia juga berkewajiban untuk memimpin rapat penyusunan pansus tersebut. Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat V tersebut meyakini, pembentukan pansus juga sudah melalui proses pengambilan keputusan yang kuorum di forum sidang paripurna. “Jadi tidak ada satu aturan pun yang dilanggar. Ini proses politik yang sudah diatur mekanismenya,” sanggah Politisi Partai Gerindra itu. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...