HomeFokus BUMNLepas Jerat Utang, Kini PT Hotel Indonesia Natour Raih Laba Rp 50,8...

Lepas Jerat Utang, Kini PT Hotel Indonesia Natour Raih Laba Rp 50,8 Miliar

PT Hotel Indonesia Natour (HIN) mencatatkan kinerja positif selama 2019. Perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan dari Rp 698,7 miliar pada 2018 menjadi Rp 726,4 miliar pada 2019, dengan laba sebesar  Rp 50,8 miliar. Padahal, sebelumnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus di bidang perhotelan ini sempat mengalami kerugian yang sangat besar pada tahun 2015 dengan nilai Rp 113,5 miliar.


PinterPolitik.com

Melalui program transformasi yang terus dilaksanakan, PT HIN kemudian berhasil menurunkan utangnya  menjadi Rp 92.2 miliar di tahun 2016. Kemudian kemajuan terus dicapai meskipun hanya mencetak laba sebenar Rp 9,1 juta pada tahun 2017. Kerja keras PT HIN kemudian semakin memperlihatkan hasil yang signifikan setelah mendapatkan laba sebesar Rp 17,4 miliar pada 2018, yang kemudian meningkat tajam  menjadi Rp 50,8 miliar di tahun 2019.

“Hingga  tahun 2019,  HIN berhasil mencapai berbagai peningkatan positif di seluruh aspek kegiatan perusahaan antara lain pendapatan usaha, laba bersih dan jumlah tamu yang terus meningkat,” ujar Direktur Utama PT HIN, Iswandi Said di Kementerian BUMN, Kamis (30/1).

Menurut Iswandi, program transformasi yang dilaksanakan tersebut sejalan dengan penugasan yang diberikan Kementerian BUMN. Pada 28 September 2016, saat itu Menteri BUMN, Rini Soemarno membentuk konsolidasi seluruh hotel yang dimiliki BUMN dalam sinergi “Hotel Indonesia Group” (HIG), di mana PT HIN ditunjuk sebagai kordinator HIG tersebut.

HIG beranggotakan 43 hotel yang terdiri dari 7 hotel Patra Jasa (anak perusahaan Pertamina), 7 hotel Aero Wisata (anak perusahaan Garuda Indonesia) dan 14 Hotel Indonesia Natour (HIN). Kemudian  ada 9 hotel milik Pegadaian (Pesonna Hotels), satu hotel milik Taman Wisata Candi (Manohara Hotel Borobudur) dan juga lima hotel milik PT Jakarta Tourisindo.

Iswandi menambahkan pada tahun 2020, PT HIN akan memfokuskan pada berbagai program antara lain melaksanakan optimalisasi aset (antara lain di Kelapa Gading, Inna Dibya Puri di Semarang, lahan di Sukabumi dan Yogyakarta).

Program investasi pada tahun 2020 akan dilaksanakan berdasarkan skala prioritas yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Diantaranya melakukan renovasi kamar di Inna Prapat (Sumut), Grand Inna Malioboro (DIY), Grand Inna Kuta, Inna Sindu Beach, pembangunan Bali Room (Bali), dan di Grand Inna Tunjungan, Surabaya (Jatim).

Selain itu, PT HIN juga akan melanjutkan revitalisasi Grand Inna Bali Beach menjadi ‘Hotel Indonesia Bali’ sebagai icon business hotel, pusat MICE internasional, dan sebagai tempat pelaksanaan event kenegaraan. Serta meningkatkan peran anak perusahaaan  Hotel Indonesia Group (HIG) sebagai pengelola hotel, sehingga mampu terus memperluas dan memperkuat jaringannya. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ini Jurus Rahasia Trump “Perkasakan” Amerika? 

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berniat mendirikan sovereign wealth fund (SWF). Keputusan ini dinilai jadi keputusan yang sangat besar dan berdampak ke seluruh dunia, mengapa demikian? 

Prabowo dan The Intra-Elite Enemy

Masalah penataan distribusi gas LPG 3 kilogram menjadi sorotan terbaru publik pada pemerintahan Prabowo.

Prabowo Ditantang Memecat PNS?

Diskursus efisiensi anggaran negara turut mengarah pada peringkasan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang gaungnya telah lama terdengar. Ihwal yang tak kunjung terealisasi dan berubah menjadi semacam “mitos”. Beberapa sampel di negara lain seperti Argentina, Amerika Serikat, hingga Singapura kiranya dapat menjadi refleksi. Lalu, mampukah Presiden Prabowo mendobrak mitos tersebut?

Menuju Senja PKS?

Hidayat Nur Wahid (HNW) dinilai tidak sensitif terhadap penggunaan transportasi umum. Seperti Ja Rule, PKS terancam kehilangan relevansi?

Mampukah Prabowo Make Indonesia Great Again? 

Konsep Make America Great Again (MAGA) ala Donald Trump beresonansi dengan dorongan adanya keperluan konsep Make Indonesia Great Again (MIGA). Mampukah ambisi ini dijalankan? 

Amerika Sudah “Ditamatkan” Tiongkok? 

Tiongkok semakin menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya bisa menyaingi Amerika Serikat (AS). Kini, kompetisi bagi AS bahkan datang di sektor yang didominasinya, yakni dunia artificial intelligence. Lantas, mungkinkah ini awal dari kejayaan Tiongkok yang menjadi nyata? 

AHY dan Jokowi’s Bamboo Trap?

Saling lempar tanggung jawab atas polemik pagar bambu laut di pesisir Kabupaten Tangerang memunculkan satu diskursus menarik mengenai head-to-head langsung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, diskursus itu menambah probabilitas eksistensi ranjau politik Jokowi terkait dengan pengaruh pasca presidensinya. Mengapa itu bisa terjadi?

Trump Ketar-ketir Lihat Prabowo-Anwar?

Prabowo dan PM Anwar Ibrahim bertemu kembali di Kuala Lumpur, Malaysia. Mungkinkah Prabowo dan Anwar kini sedang ‘bersaing’ satu sama lain?

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...