HomeFokus BUMNASDP Tak Ingin Pengusaha Ferry Mogok Operasi

ASDP Tak Ingin Pengusaha Ferry Mogok Operasi

PT  Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP berharap adanya jalan keluar atas persoalan tarif penyeberangan. Kondisi ini semakin memanas setelah Gabungan Pengusaha Penyeberangan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) mengancam mogok beroperasi.


PinterPolitik.com

“Saya sungguh berharap tidak perlu ada hal ekstrem yang dilakukan industri,” ujar Dirut ASDP Ira Puspadewi saat “Ngobrol Pagi Seputar BUMN” di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/2).

Menurut Ira, ASDP terus melakukan koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait segera memberlakukan tarif baru penyeberangan. Ira menyebut wacana tarif baru untuk penyeberangan sudah menguat sejak tahun lalu.

“Mengenai tarif, kami terus melakukan  komunikasi dan koordinasi intensif dengan Kemenhub,” papar Ira.

Pihaknya berharap penerapan tarif baru dapat segera terealisasi, sehingga mampu menyelesaikan persoalan  berbagai pihak termasuk tuntutan dari Gapasdap. Selain itu pihaknya juga menilai penerapan tarif baru mendorong ASDP dalam meningkatkan  pelayanan pada moda transportasi penyeberangan tersebut.

“Kalau ASDP, kami sebagai anaknya pemerintah tentu fungsi pelayanan harus diutamakan. Saya berharap segera,” tambah Ira.

Sebagaiman diketahui sebelumnya Gapasdap mengancam akan menyetop operasi jika permintaan penyesuaian tarif pada angkutan sungai dan penyeberangan tak direspon pemerintah.

Ketua Umum Gapasdap, Khoiri Soetomo mengatakan, aksi  mogok operasi tersebut setelah mempertimbangkan berbagai keputusan organisasi yang ada di tingkat daerah. “Kita sudah komitmen, setelah mempertimbangkan keputusan organisasi. Kami akan setop operasi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (4/2/).

Menurutnya, tarif angkutan sungai danau dan penyeberangan belum mengalami penyesuaian atau kenaikan tarif sejak April 2017. Pihak Gapasdap pun telah mengajukan surat mengenai rencana kenaikan tarif sejak tiga tahun lalu, namun hingga kini belum dikabulkan.

Baca juga :  Goodbye, Erick Thohir?

Khoiri menambahkan dengan tarif yang masih sama, anggota Gapasdap yang terdiri atas 70 perusahaan dengan jumlah kapal penyeberangan sebanyak 432 kapal saat ini terus merosot dari sisi pendapatan alias merugi.

“Kalau dibilang merosot ya sangat merosot. Anggota kami sudah ada yang ganti kepemilikan, ada yang berutang banyak sampai mau ditarik kapalnya. Kalau begini terus tentu sulit buat kami,” tandasnya. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.

“Parcok” Kemunafikan PDIP, What’s Next?

Diskursus partai coklat atau “parcok" belakangan jadi narasi hipokrit yang dimainkan PDIP karena mereka justru dinilai sebagai pionir simbiosis sosial-politik dengan entitas yang dimaksud. Lalu, andai benar simbiosis itu eksis, bagaimana masa depannya di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan interaksinya dengan aktor lain, termasuk PDIP dan Joko Widodo (Jokowi)?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?

Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Partai Gerindra di bawah komando Prabowo Subianto seolah sukses menguasai Pulau Jawa setelah tiga “mahapatih” mereka, yakni Andra Soni, Dedi Mulyadi, serta Ahmad Luthfi hampir dapat dipastikan menaklukkan Pilkada 2024 sebagai gubernur. Hal ini bisa saja menjadi permulaan kekuasaan lebih luas di Jawadwipa. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Hasil tidak memuaskan yang diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam versi quick count Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 (Pilgub Jakarta 2024) menjadi pertanyaan besar. Mengapa calon yang didukung koalisi besar tidak tampil dominan? 

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...