HomeData PolitikPolemik Hak Angket KPK

Polemik Hak Angket KPK

Persoalan hak angket KPK masih menjadi kemelut di DPR saat ini, walau beberapa fraksi sudah mengungkapkan penolakannya, namun Fahri Hamzah masih ngotot untuk membentuk panitia khusus.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]H[/dropcap]ak angket diusulkan pertama kali oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, guna memaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka rekaman wawancara Berita Acara Pidana (BAP) Miryam S. Haryani, karena mengaku mendapatkan ancaman dari beberapa anggota DPR RI. Namun ketika Miryam berhasil ditangkap polisi dan diserahkan kepada KPK, hak angket ini tetap digulirkan dengan tujuan yang berbeda.

Kini, Fahri mengklaim kalau proses pelaksanaannya telah sampai pada penyerahan nama-nama perwakilan dari tiap fraksi. Hak angket memang baru bisa bergulir apabila jumlah anggota panitia khusus (pansus) telah mencapai kuorum, selain itu fraksi yang tidak mengirimkan perwakilannya tidak bisa mengikuti rapat Pansus. Otomatis, mereka juga tidak bisa menentukan sikap terkait substansi dan materi angket tersebut.

Walau banyak fraksi yang menolak dan belum menyerahkan nama perwakilannya, namun ada juga fraksi yang menolak tapi tetap mengirimkan wakilnya. Dalihnya, agar pansus tetap terbentuk walau tidak didukung oleh semua fraksi. Manuver ini dilakukan agar tidak rugi, “Kami putuskan untuk mengirimkan perwakilan ke Pansus Angket KPK,” kata seorang sumber di kompleks parlemen, Rabu (17/5) malam.

Alasan lainnya, mereka juga ingin mengawal proses angket tersebut agar materi dan substansinya tidak melebar kemana-mana. “Siapa tahu bisa mempengaruhi dengan lobi dan lainnya,” lanjut sumber tersebut. Ketika ditanya, apakah ketua umum partainya telah menyetujui keputusan tersebut? Sumber itu mengaku sudah mengajukan, namun hingga saat ini sang ketua umum masih di luar negeri.

Baca juga :  KPK Era Kabinet Merah Putih

“Beliau sedang di luar negeri, kami sudah sampaikan. Tapi, jika beliau tak setuju maka kami langsung batalkan. Kami tak jadi kirim wakil ke Pansus,” akunya. Bila dilihat dari niatnya, DPR mengklaim kalau dengan adanya hak angket ini, akan membantu pengungkapan kasus e-KTP dengan lebih gamblang.

Namun, KPK sendiri telah menyatakan kalau hak angket DPR ini malah akan menghambat kerja mereka. Bergulirnya hak angket ini juga ditengarai sebagai upaya DPR untuk kader-kader partai politik yang banyak terseret dalam kasus megaproyek E-KTP ini. Bagaimana pendapatmu!

(Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.

“Parcok” Kemunafikan PDIP, What’s Next?

Diskursus partai coklat atau “parcok" belakangan jadi narasi hipokrit yang dimainkan PDIP karena mereka justru dinilai sebagai pionir simbiosis sosial-politik dengan entitas yang dimaksud. Lalu, andai benar simbiosis itu eksis, bagaimana masa depannya di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan interaksinya dengan aktor lain, termasuk PDIP dan Joko Widodo (Jokowi)?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?

Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Partai Gerindra di bawah komando Prabowo Subianto seolah sukses menguasai Pulau Jawa setelah tiga “mahapatih” mereka, yakni Andra Soni, Dedi Mulyadi, serta Ahmad Luthfi hampir dapat dipastikan menaklukkan Pilkada 2024 sebagai gubernur. Hal ini bisa saja menjadi permulaan kekuasaan lebih luas di Jawadwipa. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Hasil tidak memuaskan yang diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam versi quick count Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 (Pilgub Jakarta 2024) menjadi pertanyaan besar. Mengapa calon yang didukung koalisi besar tidak tampil dominan? 

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...