HomeCelotehProyek Komodo (Kami) Punya Siapa?

Proyek Komodo (Kami) Punya Siapa?

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo seluruh pembangunan infrastruktur untuk Labuan Bajo harus selesai tahun 2020”. – Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR


PinterPolitik.com

Ribut-ribut soal proyek yang terjadi di kawasan wisata Taman Nasional Komodo emang tengah jadi pergunjingan utama masyarakat luas. Well, setidaknya pasca viralnya foto truk yang dihadang oleh seekor komodo di Pulau Rinca, publik beramai-ramai melancarkan kritikan keras.

Tagar #savekomodo menjadi resonansi besarnya, di mana hampir semua orang menjadi peduli lingkungan dan tak ingin habitat satwa langka itu terganggu oleh pembangunan dan aktivitas manusia.

Nah, pemerintah sendiri memang sedang dalam program revitalisasi taman nasional tersebut lewat proyek yang oleh banyak pihak disebut sebagai “Jurassic Park” – ala-ala film yang ceritanya tentang dinosaurus itu.

Apalagi nih, dengar-dengar tahun 2023 nanti Labuan Bajo akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan negara-negara G20. Wih, sadis nggak tuh. Makanya Pak Jokowi pakai segala menargetkan agar proyek di Labuan Bajo ini bisa segera selesai dalam waktu dekat – kalau bisa sih tahun 2020 ini.

Buat yang belum tahu, Taman Nasional Komodo emang jadi satu kesatuan dalam kawasan wisata Labuan Bajo.

Kalau dilihat-lihat, kritikan dari warganet – katakanlah seperti yang disampaikan secara tajam oleh komedian tunggal Bintang Emon – sebetulnya jauh lebih dalam daripada sekedar masalah kelangsungan hidup komodo.

Buat yang belum tahu, Bintang Emon menyindir proyek di taman nasional tersebut lewat cuitan yang membandingkannya terhadap “penggusuran” orang-orang yang mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah.

Artinya, dimensi persoalannya menjadi lebih lebar, yakni terkait perlakuan negara – dalam hal ini pemerintah – terhadap semua entitas yang menjadi bagian darinya. Entah itu masyarakat, alam, dan lain sebagainya.

Baca juga :  Dirangkul Prabowo, Akhir "Menyedihkan" Megawati?

Beh, berasa dalemnya nggak sih kritikan ini? Soalnya momennya pas banget sama demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu. “Komodo yang diam aja digusur, apalagi kamu yang banyak kritik”, seperti itu kira-kira bahasanya. Uppps. Itu yang bilang Bintang Emon loh ya.

Hmm, apa pemerintah nggak takut ya suatu saat komodo a.k.a. masyarakat – bisa dianalogikan serupa kali ya hehehe – pada akhirnya memberontak? Jadi kayak film Planet of The Apes nanti ujung-ujungnya. Yang ada pemerintah jadi apes karena gejolak yang timbul nggak pernah selesai.

Wih, menarik untuk ditunggu akan seperti apa gaya komunikasi lanjutan pemerintah untuk mengatasi gejolak ini. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.