HomeCelotehMisteri "Latto-latto" Politik Jokowi

Misteri “Latto-latto” Politik Jokowi

“Main nok-nok bareng Presiden dan Gubernur” – Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat (Jabar)


PinterPolitik.com

Mendadak viral video Presiden Joko Widodo (Jokowi) main lattolatto atau nok-nok yang diunggah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pada akun media sosial Instagram miliknya.

Tampak dalam video tersebut, Jokowi bermain lattolatto setelah seorang anak memamerkan kemampuan bermain lattolatto lebih dahulu. Namun, Jokowi tidak bisa mengikuti trik bermain lattolatto yang dipamerkan oleh anak itu.

Meski demikian, aksi Jokowi bermain lattolatto itu mengundang gelak tawa masyarakat yang menyaksikannya karena terlihat presiden bermain asal-asalan berbeda dengan anak-anak yang lebih terampil dan mahir mengayunkan permainan itu.

Seperti yang diketahui, baru-baru ini permainan anak lattolatto tengah viral di berbagai media sosial terlebih di TikTok. Salah satu permainan tradisional ini banyak dimainkan oleh seluruh kalangan masyarakat – mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

image 76
Curhat Pak Jokowi

Anyway, permainan lattolatto ini merupakan mainan jadul (jaman dulu) yang sudah ada sejak awal tahun 1990-an. istilah attolatto sendiri berasal dari Bahasa Bugis dan juga Makassar yang, artinya bunyi tabrakan dari dua bola-bola kecil.

Keseruan bermain lattolatto terletak pada irama bunyi mainan ini dan seberapa besar kehebatan kita dalam mengontrol mainan ini. Terdengar sangat mudah dimainkan bukan? Tapi, tunggu dulu. Ternyata tidak semudah yang kita pikirkan loh.

Kesulitan yang nyata terletak pada seberapa stabil tangan kita mengendalikan ritme dan irama saat bermain.

Sederhananya, ketika dua bola plastik padat berbenturan secara teratur, hal tersebut menyebabkan gelombang gaya bentur atau gesek sesuai hukum fisika dan menghasilkan energi yang sulit dikendalikan. Lantas, apa hubungan dengan politik?

Baca juga :  Gibran, Utang Moral AHY ke Jokowi-Prabowo?

Kebayang nggak sih kalau misal ada filosofi yang bisa kita tarik secara politik dari permainan lattolatto ini. Coba deh ingat-ingat. Pak Jokowi – layaknya lattolatto – beberapa kali membuat benturan-benturan politik.

Secara simbolik benturan itu bisa kita lihat dari sinyal-sinyal dukungan yang diperlihatkan kepada beberapa kandidat calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang – seperti kepada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan terakhir dengar-dengar juga merestui Erick Thohir.

Selain itu, kalau diperhatikan, Jokowi pandai memainkan ritme dari benturan-benturan itu – muncul pro-kontra layaknya gesekan seperti lattolatto. Mungkin, itu bagian dari efek siasat Jokowi.

Namun, apa sebenarnya tujuan Jokowi memainkan “lattolatto politik” itu? Lagi-lagi, ini kemungkinan berhubungan dengan strategi Jokowi untuk mengalihkan perhatian sehingga orang tidak fokus pada agenda sebenarnya yang mungkin masih disembunyikan.

Entah apakah itu agenda untuk mengusung seseorang atau ada agenda politik lain yang masih misteri, yang pasti kemungkinan lattolatto politik akan memecah konsentrasi para elite dan partai politik untuk menebak apa yang akan dilakukan Jokowi.

Well, mungkin Jokowi terlihat lucu memainkan lattolatto karena dianggap tidak mahir. Namun, jelas berbeda bila kita membahas “lattolatto politik” yang saat ini dengan lincah dimainkannya. Dalam konteks politik, bisa jadi Jokowi yang tertawa melihat orang tak menyadari permainannya. Hehehe. (I76)


Boxing Day, Warisan Indah Perang Dunia I ?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Ganjar Punya Pasukan Spartan?

“Kenapa nama Spartan? Kita pakai karena kata Spartan lebih bertenaga daripada relawan, tak kenal henti pada loyalitas pada kesetiaan, yakin penuh percaya diri,” –...

Eks-Gerindra Pakai Siasat Mourinho?

“Nah, apa jadinya kalau Gerindra masuk sebagai penentu kebijakan. Sedang jiwa saya yang bagian dari masyarakat selalu bersuara apa yang jadi masalah di masyarakat,”...

PDIP Setengah Hati Maafkan PSI?

“Sudah pasti diterima karena kita sebagai sesama anak bangsa tentu latihan pertama, berterima kasih, latihan kedua, meminta maaf. Kalau itu dilaksanakan, ya pasti oke,”...