HomeCelotehMasyarakat Tak Peduli Jokowi?

Masyarakat Tak Peduli Jokowi?

“Jadi sekali lagi hati-hati dengan mudik Lebaran, hati-hati, cek, kendalikan, dan pengaturan yang mudik itu sangat penting sekali. Saya menyakini apabila pemerintah daerah dibantu oleh Forkompinda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) semuanya segera mengatur, mengendalikan mengenai disiplin protokol kesehatan saya yakin kenaikannya tidak seperti tahun lalu 93 persen”. – Presiden Jokowi


PinterPolitik.com

Sebagai pemimpin, apa yang akan terlintas dalam pikiran jika kata-kata kita tak diindahkan oleh masyarakat atau orang-orang yang kita pemimpin? Tentu bisa frustasi, kecewa atau bahkan bingung.

Mungkin hal inilah yang tengah dirasakan oleh Presiden Jokowi, terutama terkait penanganan Covid-19 di jelang musim liburan Lebaran beberapa waktu mendatang.

Pasalnya, sejak jauh-jauh hari, pemerintah memang telah menyatakan bahwa mudik Lebaran tahun ini dilarang demi mencegah penyebaran virus corona. Larangan mudik berlaku selama 6-17 Mei 2021 bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Iyess, tanpa terkecuali.

Baca Juga: Siasat Nadiem “Rayu” Megawati?

Tujuannya jelas untuk mencegah masyarakat pulang ke kampung halaman. Namun demikian, upaya tersebut ternyata tak cukup membuat Presiden Joko Widodo tenang.

Soalnya, berdasarkan data yang didapat oleh pemerintah, setidaknya masih akan ada 18,9 juta orang yang nekat akan mudik. Data ini merupakan hasil survei Kementerian Perhubungan.

Emang sih, jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan sebelum pemerintah melarang mudik, di mana saat itu ada 89 juta atau 33 persen penduduk yang hendak pulang ke kampung halaman.

Begitu dinyatakan mudik dilarang, persentase tersebut turun 11 persen atau 29 juta orang tetap ingin mudik. Persentase itu terus turun hingga kini di angka 7 persen.

Adanya 18,9 juta yang masih akan nekat mudik ini emang menjadi pertanyaan tersendiri untuk Presiden Jokowi. Berasa kayak ada sebagian dari masyarakat yang tak peduli pada kebijakan pemerintahannya. “We don’t care what you say”, mungkin seperti itulah kira-kira.

Baca juga :  Qodari, Jokowi's Man?

Masyarakat emang makin sulit percaya dan mendengar pemerintah. Apalagi pasca Jokowi dan Prabowo Subianto datang ke acara pernikahannya YouTuber Atta Halilintar. Beh, makin menjadi-jadi tuh penolakan dari masyarakat. Uppps.

Mungkin Pak Jokowi kudu lebih serius merefleksikan lagi hal ini. Jangan sampai dari soal pulang kampung, jadinya merembet ke mana-mana. Kalau masyarakat sudah tidak percaya pada pemerintah, maka jadi ancaman buat eksistensi negara itu sendiri loh. Wih. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.