HomeCelotehLawan FPI, Mahfud Ingin Jadi Gus Dur?

Lawan FPI, Mahfud Ingin Jadi Gus Dur?

“Kami sangat menyesalkan sikap Saudara Muhamad Rizieq Shihab yang menolak dilakukan penelusuran kontak, mengingat yang bersangkutan pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19. Pemerintah akan melakukan langkah dan tindakan tegas bagi siapa pun yang melanggar ketentuan, yang membahayakan keselamatan dan kesehatan masyarakat”. – Mahfud MD, Menko Polhukam


PinterPolitik.com

Balada Rizieq Shihab emang nggak ada habisnya. Setelah sebelumnya menimbulkan pertentangan di sana-sini karena dianggap tidak taat pada protokol kesehatan ketika mengadakan acara yang dihadiri massa besar, kini pentolan Front Pembela Islam alias FPI itu menjadi bulan-bulanan ketika dianggap resisten terhadap upaya pencegahan dampak penyebaran Covid-19.

Bukannya gimana-gimana ya, sekitar 80 orang dinyatakan positif Covid-19 pasca acara Rizieq dan atau bertemu doi. Ini yang disebut klaster Petamburan.

Hmm, jangan-jangan itu yang bikin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga kena Covid-19. Anies emang telah dinyatakan positif terserang virus ini, dan konteksnya menjadi menarik karena doi sempat bertemu dengan Rizieq sekembalinya Imam Besar FPI itu dari Arab Saudi.

Sayangnya, beberapa pihak menyebutkan bahwa Rizieq tidak kooperatif dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 secara lebih lanjut. Ini salah satunya diungkapkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebutkan bahwa dirinya menyesalkan aksi Rizieq yang menolak dilakukan penelusuran kontak.

Nah, Mahfud juga bilang bahwa pemerintah bisa mengambil sikap yang sangat tegas jika diperlukan, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Apalagi Rizieq sudah mangkir dari pemeriksaan polisi sejak 1 Desember 2020 lalu.

Hmm, wih, nggak takut tuh Pak Mahfud ngomong kayak gitu? Soalnya, gara-gara ngomong kayak gitu, rumah doi di Pamekasan, Madura, didatengin sekelompok orang loh. Mereka menuntut agar Rizieq tak dijadikan tersangka atas kasus pelanggaran protokol kesehatan.

Baca juga :  “Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Sayangnya, ada beberapa dari mereka yang memakai atribut FPI. Akibatnya, ormas tersebut dituduh yang melakukan aksi penggerudukan itu.

Wih, bersa déjà vu ke eranya Gus Dur nih. Buat yang belum tahu, Gus Dur emang cukup keras bersikap kepada FPI. Rizieq sendiri beberapa kali disebut pernah menghina Gus Dur secara fisik. Sementara Gus Dur beberapa kali pernah menyebutkan niatnya untuk membubarkan ormas itu.

Hmm, jangan-jangan Pak Mahfud nih ingin melanjutkan apa yang diinginkan oleh Gus Dur itu? Apa istilahnya, passing the torch alias melanjutkan obor perjuangan gitu ya?

Tapi hati-hati loh Pak Mahfud. Semoga obor yang dilanjutkan aman di tangan dan tidak membakar diri sendiri. Soalnya obor itu ada apinya, dan api itu panas. Makanya gampang bikin orang lain terbakar. Uppps. (S13)

Baca Juga :Anies-RK “Tantang” Partai Politik?

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.