BerandaCelotehRelawan Jokowi Bobol Gawang Sendiri

Relawan Jokowi Bobol Gawang Sendiri

“Projo melihat kinerja kabinet tidak maksimal, kurang greget. Kondisi ini seharusnya dimaknai sebagai peluang bagi kabinet untuk menunjukkan militansi dengan gebrakan yang extraordinary untuk mengatasi keadaan”. – Handoko, Sekjen Projo


PinterPolitik.com

Ketika muncul pertama kali ke hadapan publik, Presiden Jokowi emang selalu dilihat sebagai sosok yang merepresentasikan kekuatan politik rakyat biasa. Citranya yang bukan berasal dari kalangan elite politik juga membuatnya mendapatkan simpati masyarakat banyak.

Hal inilah yang membuat kekuatan politik utama Jokowi bukan berasal dari partai politik, melainkan dari kelompok-kelompok relawannya yang berdiri di kaki sendiri mendukung mantan Wali Kota Solo itu. Tak heran pula hubungan Jokowi dengan barisan relawan ini cenderung ada di level yang spesial. Para relawan selalu menjadi bagian dari kelompok yang mendukung sang presiden secara habis-habisan.

Nah, kini setelah memasuki 2 periode memerintah, suara-suara para relawan mulai ada yang sedikit berbalik. Bukan terhadap sang presiden tentunya, tetapi pada barisan pendukungnya di pemerintahan alias para menteri di kabinet.

Kelompok relawan terbesar Jokowi yang statusnya sudah menjadi ormas, Projo misalnya, melontarkan kritikan ke para menteri yang dianggap tak ada gregetnya dalam upaya menanganai pandemi Covid-19. Lewat sang Sekjen, Handoko, Projo menyebutkan bahwa soliditas kabinet masih bermasalah karena adanya menteri yang masih mengejar kepentingan jangka pendek.

Hmm, sebuah tuduhan yang menarik. Apalagi disinggung juga soal ketapatan komunikasi, ketegasan kebijakan, dan kecepatan kerja yang disebut sebagai hal yang jadi masalah utama di kabinet saat ini.

Tapi, kritik ini sebetulnya menjadi indikasi masalah di pemerintahan Presiden Jokowi sendiri. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Jokowi dikelilingi oleh kekuatan-kekuatan politik yang sulit untuk dikendalikan. Lha, kabinetnya aja susah untuk diminta kerja cepat dan kerja tepat. Apalagi kalau benar tuduhan soal kepentingan jangka pendek yang disebutkan oleh para relawan itu.

Baca juga :  Jokowi Jadi ‘Suhu’ Ganjar?

Selain itu, kritikan ini harus menjadi catatan bagi Presiden Jokowi terkait pentingnya suara para relawan ini diperhatikan. Soalnya, merekalah barisan yang akan “berani mati” demi Jokowi. Buat yang belum tahu, nama Projo itu sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta dan Bahasa Jawa Kawi yang bisa diartikan sebagai rakyat dari sebuah negara. Mudah juga diingat sebagai Pro dan Jokowi.

Jadi udah pastilah mereka cinta negara dan bangsa serta sepenuhnya akan mati-matian membela Jokowi. Ibaratnya kalau di tim sepakbola, mereka ini adalah para defender alias bek belakang. Berani mati mencegah gawangnya agar nggak kebobolan.

Jangan sampai deh para bek ini kesal sama striker atau playmaker yang kebanyakan gaya dan suka gocekan nggak jelas.

Ujung-ujungnya para pemain bertahan ini malah nggak mau bertahan lagi dan malah membiarkan timnya kebobolan. Jika politik itu seperti sepakbola, maka defender ini penting banget loh. Kayak Liverpool tanpa Virgil van Dijk yang lagi cedera lah istilahnya. Uppps. Ketahuan fans Liverpool nih. Hehehe.

Hmm, semoga kritikan ini ditanggapi dan ke depannya para relawan ini nggak sampai membobol gawang sendiri. Soalnya bisa bahaya buat Pak Jokowi. Uppps. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...