HomeBelajar Politik"Sontoloyo", Panutan Rakyat Jokowi 

“Sontoloyo”, Panutan Rakyat Jokowi 

“Adalah ambisiku untuk mengatakan dalam sepuluh kalimat apa yang orang lain tulis dalam satu buku.”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]ata “sontoloyo” adalah sebuah umpatan yang cenderung kasar, baik itu disampaikan dengan gaya pengucapan yang santai maupun keras. Mungkin lebih baik Jokowi jangan menggunakan kata itu bila kesal dengan kubu oposisi, alangkah eloknya jika Jokowi bilang seperti ini:

“Woi rakyat sekalian! Kalian jangan percaya dengan beberapa gossip yang beredar tentang rezim saya! Hati-hati, sekarang ini banyak sekali politisi yang “cengceremen” asal ngomong enggak berdasarkan data. Sekalinya ada data juga datanya enggak valid.”

Begitu gengs, gimana menurut kalian? Apa ada saran lain lagi untuk Jokowi mengumpat lawan politiknya?

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon  menanggapi pernyataan Presiden Jokowi melalui akun Twitternya dan menyebut katakata “politisi sontoloyo” yang diucapkan Jokowi saat membagikan sertifikat tanah sangatlah tidak pantas diungkapkan.

Menurutnya Jansen, pernyataan itu kasar. Apalagi keluar dari mulut seorang pemimpin negara dan dilakukan di ruang publik. Jansen juga mengingatkan kepada Jokowi bahwa pemimpin merupakan panutan rakyatnya. Jika kini Jokowi mengumpat “sontoloyo”, maka bukan tidak mungkin rakyat akan mengikuti dan saling mengumpat satu sama lain.

Aduh bener juga sih gengs, seharusnya nih yang disalahkan itu bukan Jokowinya, tapi yang disalahkan adalah yang mempublikasikannya! Kenapa bisa gitu? Bisa coy! Click To Tweet
Baca juga :  Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Coba deh kalian perhatikan kembali siaran-siaran di televisi terkait pengunaaan kata-kata kasar dan pakaian yang tidak senonoh. Pasti deh kalian akan mendengar bunyi “tiiit” di saat para pemeran itu ngomong gini:

“Dasar kamu Anjtiiit, bangstiiit atau tatiiit”.

Nah, seharusnya kan para pimpinan media ikut menyertakan bunyi “tiiit alias sensor itu di ceramahnya Jokowi. Jadi kan kalau anak-anak atau ABG yang dengar enggak ikut-ikut apa yang dikatakan Jokowi! Betul apa betul?

Okelah ya, jadi kalian ngerti kan kalau Jokowi itu enggak salah, tapi yang salah itu medianya kenapa enggak ngasih sensor di pidatonya Jokowi! Kalau kalian setuju dengan ungkapan eyke, lantas jangan bikin demo di depan gedung KPAI ya gengs. Soalnya kan eyke bercanda ehehehe. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...