HomeBelajar PolitikSarung: Tren Busana Jokowi 2017?

Sarung: Tren Busana Jokowi 2017?

Presiden Jokowi seakan ingin menunjukan bahwa sarung juga termasuk pakaian yang telah menjadi identitas budaya bangsa Indonesia selain batik.

pinterpolitik.com

JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo, lagi-lagi membuat hangat perbincangan di kalangan pengguna media sosial. Jokowi seakan mempunyai magnet tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Sikap, cara bertutur, sampai selera tren busananya kerap menarik perhatian.

Berbicara tren busana sang Presiden, sebelumnya sempat ramai juga diperbincangkan tentang jaket hijau yang dipakainya saat memberikan pidato untuk menanggapi aksi 411, hingga payung biru yang digunakan saat mendatangi para peserta aksi 212.

Kali ini yang diperbincangkan oleh para netizen (masyarakat dunia maya) adalah sarung yang dipakai Presiden Jokowi. Seperti yang diketahui, Jokowi senang menggunakan sarung, beberapa foto beliau di instagram pribadinya banyak yang mengabadikan dirinya sedang santai sambil menggunakan sarung di lingkungan Istana Negara.

Namun yang unik kali ini adalah Presiden Jokowi menggunakan sarung tersebut pada saat melakukan kunjungan kerja ke Pekalongan, Jawa Tengah. Tentu Presiden Jokowi bukan sekedar bikin sensasi memakai sarung saat naik pesawat kepresidenan agar terlihat beda dengan presiden sebelumnya.

Menurut Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan, Bey Machmudin, Presiden Joko Widodo sengaja mengenakan sarung karena diagendakan akan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H di Pekalongan. Ia akan ditemani Habib M. Lutfi Bin Yahya begitu tiba di gedung Kanzus Sholawat.

Presiden Jokowi seakan ingin menunjukan bahwa sarung juga termasuk pakaian yang telah menjadi identitas budaya bangsa selain batik. Seperti halnya di kampung halaman masyarakat Batak, sudah lekat menjadikan sarung sebagai bagian eksistensi simbol.

Dalam pesta adat, baik acara pesta perkawinan atau kemalangan, pihak parboru (perempuan) punya tugas mempersiapkan segala hal menyangkut pekerjaan dapur. Sebagai penanda bahwa dia dari pihak parboru maka bagi laki-laki dililitkanlah sarung di lehernya. Sedang bagi kaum perempuan, sarung dililitkan dipinggangnya, dijadikan rok panjang.

Baca juga :  Mustahil Megawati-Paloh Gunakan Hak Angket? 

Di Nusa Tenggara Timur juga lazim kita melihat para laki-laki ibadah gereja dengan memakai sarung. Sarung adalah pakaian mewah nan layak untuk dipakai dalam acara resmi.

Dan diketahui, sarung juga memiliki nilai ekspor tekstil yang tergolong tidak sedikit ke berbagai negara di dunia. Berikut infografisnya :

Sayangnya saat ini, sarung sudah kehilangan daya tariknya di negeri sendiri. Sarung kalah gengsi dengan jenis pakaian lain. Sarung dikepung gempuran budaya modern. Namun siapa tahu karena tren busana Sang Presiden ini, akhirnya membuat pamor sarung menjadi naik lagi seperti dahulu kala. (kmps/A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...