HomeBelajar PolitikSafari Sandi Jadi Serumit Rotan

Safari Sandi Jadi Serumit Rotan

“Prasangka adalah alasan orang bodoh.”


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]anyak sekali temuan yang didapatkan Sandiaga Uno saat melakukan safari politik  ke berbagai daerah, mulai dari tempe setipis kartu ATM, tempe sasetan, dan tempe sebesar tablet. Tapi kali ini berbeda, Sandi yang melakukan safarinya di Jawa Barat tidak lagi menemukan tempe seperti yang sebelum-sebelumnya.

Ketika ke Jawa Barat, tepatnya di Cirebon, Sandi lebih memilih bertemu dan bercengkrama dengan para pengrajin rotan. Mungkin Sandi bosan ke pasar tradisional, makanya doi lebih memilih bertemu dengan tukang rotan. Wkwkwk.

Atau mungkinkah Sandi tidak ke pasar tradisional untuk membahas tempe karena doi sudah menemukan solusinya biar Indonesia tidak harus ketergantungan impor bahan dasar tempe alias kedelai? Click To Tweet

Hmmm, tapi kalau menurut eyke, Sandi belum nemuin solusi tempe deh. Soalnya kalau sudah nemu, pasti dong Sandi cerita-cerita ke kita. Lagian kalau solusi tersebut membuat kebijakan yang melawan kepentingan AS yang selama ini jadi pengekspor kedelai ke Indonesia, kayaknya Sandi juga belum tentu berani deh gengs. Weleh-weleh.

Kalau Sandi berani lawan AS, buktinya apa? Apa Sandi udah pernah bilang ke kita semua akan dorong pertanian kedelai biar kedelai Indonesia nantinya akan menjadi komoditas nasional yang mendunia? Apa Sandi sudah pernah bilang gitu? Weleh-weleh.

Jangan-jangan solusi Sandi untuk tempe dan rotan berakhir di program Ok Oce lagi gengs. Wah, program yang katanya gagal itu kok jadi solusi lagi. Katanya kita mau berdikari bang, kok swasembada kedelai enggak bisa terjadi juga sih bang. Ckckck, jangankan terjadi bang, terpikir aja enggak ya bang? Wkwkwk.

Tapi mau bagaimanapun juga, semoga Ok Oce yang dimaksud Bang Sandi nanti bisa jadi program yang nggak cuma wacana, tetapi benar-benar efektif tanpa harus ada kendala. Kalau sampai nanti banyak kendala, ya sudahlah mau gimana lagi. Namanya juga Indonesia.

Mungkin sekian aja deh gengs, jadi malas nerusin bahas pertemuan Sandi dengan abang rotan. Takutnya cuman jadi cerita yang tak bermakna. Daripada bahas Sandi dan penjual rotan, mending kita bahas Voltaire yang bicara gini:

“Opini bisa menimbulkan lebih banyak masalah di atas bumi daripada wabah dan gempa.”(G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...