HomeBelajar PolitikJuli Buat PSI Jadi Diktator

Juli Buat PSI Jadi Diktator

“Percayalah, sifat ego pasti ada di setiap jiwa manusia! Baik dan buruknya kembali kepada personal untuk mengendalikannya.”


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan maraknya operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan wujud kegagalan internal partai politik. Dia menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang menyatakan salah satu contoh kegagalan KPK ditandai maraknya OTT terhadap para politisi.

Menurut Juli, maraknya OTT KPK yang menjaring politisi korup merupakan kegagalan parpol dalam mengurusi internal organisasi itu sendiri. Weleh-weleh, mentang-mentang partai baru, enak banget ya ngomong begitu. Ahahay, belum tahu dia betapa nikmatnya hal yang haram itu. Eh, ini kata orang-orang loh gengs, yang haram itu enak! Dosa ditanggung sendiri ya hehehe.

Kalau menurut Fahri Hamzah, salah satu contoh kegagalan KPK ditandai dengan maraknya OTT terhadap para politisi. Tapi menurut Juli, itu pemahaman yang keliru. Wkwkwk.

Kalau kalian lebih sepakat katanya siapa nih? Katanya Fahri atau katanya Juli? Kalau eyke sih lebih sepakat sama katanya rumput yang bergoyang aja deh, soalnya kalau kata rumput begini:

“Ssssst, mereka sama aja kali! Sama-sama ngomong dong, ea ea ea tapi bohong”. Wkwkwk. Click To Tweet

Bagi Juli, semestinya partai politik secara internal bisa mencegah masuknya politisi nakal. Dia menekankan, sejak awal, PSI membangun sistem rekrutmen untuk mencegah masuknya sosok-sosok tidak bersih sebagai calon anggota legislatif. Komitmen itu dibuktikan dalam proses seleksi. Ah, masa? Jadi petugas partai gitu bang maksudnya? Berarti kader PSI nantinya kayak yang dibilang orang-orang terkait Jokowi dong? “Si petugas partai”?

Wah kalau sampai seketat itu kader PSI diseleksi dan diatur sedemikian rupa, bisa jadi PSI menjadi salah satu partai yang anti dengan demokasi dong? Bisa jadi apa yang dikehendaki partai harus diiyakan oleh kadernya dong? Wah diktaktor tuh namannya! Ckckck.

Ngeri coy, belum apa-apa aja PSI udah mau jadi partai diktaktor ya! Apa-apa harus nurut sama pimpinannya, harus di-screening, terus kalau gagal screening, cuman hayalan dong mau jadi pemimpin di negeri ini? Duh aduh! Gimana nih kalau menurut kalian gengs? (G35)

Baca juga :  Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...