HomeBelajar PolitikJokowi Kurang Gereget Dibanding Soeharto

Jokowi Kurang Gereget Dibanding Soeharto

“Bangkitlah generasi optimis yang percaya pada kemampuan diri! Kita bisa, Indonesia pasti menjadi pemimpin dunia! Hmmm, ngomong kayak gini, lagi mimpi apa enggak ya?”


PinterPolitik.com

[dropcap]N[/dropcap]arasi-narasi bernuansa Orde Baru kerap kali ditonjolkan oleh kubu Prabowo-Sandi, seperti isu swasembada pangan yang sedang ramai diperbincangkan belakangan ini.

Bahkan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Titiek Soeharto berjanji jika Prabowo-Sandi terpilih di Pilpres 2019, Indonesia akan kembali seperti zaman pemerintahan Soeharto!

Mantap cuy! Perang lagi nih kita kalau Prabowo berhasil terpilih jadi presiden! Eh, perangnya perang melawan penindasan ya, bukan perang dalam arti mengangkat senjata!

Eh, yang saya maksud juga bukan perang melawan Prabowo yang suka menindas loh gengs! Inget ya, perang melawan penindasan, perang melawan mafia dagang, perang melawan mafia proyek yang mengatasnamakan kesejahteraan! Bukan perang melawan Prabowo yang serupa kayak rezim diktaktor di Jerman atau Italia zaman dulu.

Eh tapi gengs, kalau ternyata Prabowo jadi serupa kayak rezim diktaktor yang nyata pernah ada, boleh juga sih kita perangin. Ahahah. Tapi tenang gengs, itu enggak akan terjadi kok, soalnya kan mereka belum tentu jadi! Wkwkwk. Kalau jadi pun belum tentu kan mereka lupa diri dan senaknya kayak raja tirani.  

Intinya gengs, menurut juru bicara Prabowo-Sandi, Suhud Alynudin, pasangan itu hanya mengadopsi kebijakan-kebijakan era Orde Baru yang positif untuk rakyat, salah satunya swasembada pangan. Dengan demikian, narasi kampanye Partai Berkarya adalah salah satu bagian dari agenda partai untuk meyakinkan segmen pemilihnya masing-masing.

Itu semua mereka lakukan karena keyakinannya pada setiap anggota koalisi memiliki segmen pemilihnya sendiri-sendiri. Partai Berkarya berkampanye seperti itu untuk menyasar segmen pemilihnya.

Nah gengs, sekarang sudah ngerti kan apa yang dibilang Partai Berkarya. Pabowo, Sandi, Jokowi ataupun Ma’ruf Amin hanya sekedar kampanye doang! Namanya juga kampanye, bisa jadi, bisa enggak. Bisa jadi kan apa yang mereka omongin hanya angin surga di masa kampanye, nanti kalau sudah jadi mereka pada bilang gini: “Ya nggak gitu juga kali! Itu kan janji pas kampanye, nah kalau sudah jadi begini mah urusan rakyat nanti-nanti dulu ya!” Wkwkwk.

Jadi gimana nih menurut kalian? Masihkah ungkapan para kandidat Pilpres masih dapat kita percayai? Atau janji-janji mereka kita ucap seperti ini:

“Apaan? Indonesia swasembada pangan? Yakin bisa? Kalau kita mah yakin-yakin aja. Tapi kalau yang mimpin mereka-mereka lagi mah sama aja, bagaikan bangun kastil di atas awan! Ya mustahil”. Ahahaha.

Tapi ngeri juga loh kalau sampai yang diaplikasikan bukan cuma swasembada doang. Lama-lama eyke nggak bisa nulis, soalnya kantor dibredel cuy. Uhhh. Mana kredit belum lunas lagi. Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...