HomeBelajar PolitikJK, Musuh Dalam Selimut Jokowi?

JK, Musuh Dalam Selimut Jokowi?

“Aku suka pada mereka yang masuk menemui malam. Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu.” ~ Chairil Anwar


PinterPolitik.om

[dropcap]S[/dropcap]udah empat tahun lamanya Wiwi menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Mahasiswa Rajin Menabung, kalau disingkat jadi YUMARI. Diketahui dalam empat tahun Wiwi menjabat menjadi ketua umum, dirinya dikenal sebagai sosok yang penyabar. Bahkan saking sabarnya, dirinya terima-terima saja dipanggil “anak katak” oleh teman dan anggotanya.

Kesabaran Wiwi juga dapat dikatakan berada di atas rata-rata. Hal itu pun sudah teruji saat dirinya menghadapi kampanye pemilihan ketua umum periode berikutnya, doi di-tackling oleh wakilnya sendiri.

Jadi, pada waktu Wiwi menjalani kepengurusannya, ia memiliki program membangun jembatan layang yang memiliki tujuan memudahkan anggota dan masyarakat sekitar saat menyeberangi sungai kecil di depan sekretariatannya. Namun, entah karena kebodohan atau karena kepolosan wakilnya itu, ia malah membuat semua menjadi blunder.

Wakil Wiwi, sebut saja namanya Kalap, dengan tidak berdosa pada masa kampanye sampat bilang akan mendukung tudingan oposisi terhadap dirinya seperti ini:

Kalap: “Itu kenapa lagi bisa bisanya bangun jembatan depan sekretariat yang sebenarnya enggak ada guna! Gimana enggak guna, wong itu kali udah enggak ada airnya, terus juga kalinya cuman berukuran lima jengkal. Weleh-weleh.”

Pernyataan itu pun dibalas oleh Wiwi seperti ini:

Wiwi: “Waduh, Kalap, kok kamu ngomong gitu sih. Kan saya jadi malu sama oposisi kalau kamu ngomong begitu! Wong, kemarin kan kita sudah sepakat jangan bongkar masalah jembatan.”

Kalap: “Uppss keceplosan Wi, lupa saya!” Click To Tweet

Wiwi: “Ya udah, besok jangan diulang ya. Lihat tuh sekarang oposisi jadi pada girang kan karena omongan kamu.”

Baca juga :  Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Meskipun Wiwi seorang penyabar. Wiwi ternyata juga memiliki rasa kesal dan rasa menyesal yang pada akhirnya doi ngedumel seperti ini:

Wiwi: “Hmm, ini gimana sih Si Kalap, katanya dewan pengarah pemenangan kampanyenya saya. Tapi kok doi malah kampanyein oposisi ya! Sebenarnya Si Kalap ini dewan pengarah pemenangan siapa sih? Saya atau oposisi?”

***

Mungkin dari cerita fiksi di atas pelajaran yang bisa kita petik itu seperti apa yang diungkapkan oleh Toni Q. yang kataya begini:

“Tak ada musuh abadi, tak punya teman sejati. Yang ada hanya kepentingan. Ada yang menjadi hobi pakai cara tak terpuji. Waspadai politik adu domba yang akan merusak kita.” (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...