HomeBelajar PolitikJK Dukung Jokowi, Pilihnya Prabowo-Sandi?

JK Dukung Jokowi, Pilihnya Prabowo-Sandi?

“Kalimat tidak selalu berdampingan dengan kebenaran.”


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]ika kita bandingkan satu persatu dari 11 mantan wakil presiden yang sebelumnya pernah menjabat di Indonesia, mungkin nama Jusuf Kalla (JK) dapat dikatakan sebagai sosok wakil presiden paling unik.

Namun, argumentasinya baru menarik ketika mengundang banyak tanya seperti ini:

“Mengapa JK dibilang unik? Apa JK punya kelainan fisik? Apa JK punya ilmu magis atau selera humor yang tinggi sampai ia bisa dibilang unik dibandingkan dengan mantan wapres lainnya?”

Bukan. Sebenarnya alasan mengapa JK bisa kita katakan manusia unik bukan karena bentuk fisik, ilmu magis maupun punya sifat lawak. Hal yang unik dari JK adalah karena ia berhasil menjadi satu-satunya wapres yang pernah menjabat sebanyak dua kali secara tidak berurutan. Selain itu, JK juga ayo apa ayo? Ahahaha.

Sebentar, sebelum lanjut, apa di antara kalian ada yang mau berspekulasi terlebih dahulu, mengapa JK bisa dibilang paling unik?

Oke, alasan berikutnya JK dikatakan unik adalah karena pasca rezim Orde Baru, hanya JK-lah satu-satunya wapres yang berani mengkritik bosnya sendiri. Salah satu kritik yang paling unik adalah terkait infrastuktur Light Rail Transit (LRT).

Kritikannya itu mengingatkan kita dengan apa yang pernah dikatakan Ibnu Sina bahwasannya yang sebenarnya mempunyai wujud adalah pohon, sedang bayangannya hanyalah gambar yang seakan ada, padahal sebenarnya tidak tidak ada.

Pendapat Ibnu Sina itulah kemudian yang membawa kepada paham wahdat al-wujud (kesatuan wujud). Dalam arti wujud bayangan bergantung pada wujud yang punya bayangan. Karena itu ia pada hakekatnya tidak ada “bayangan tidak nyata”.

Intinya hal itu berhubungan dengan kata-kata JK terkait klarifikasinya ini:

Baca juga :  Ramalan Menteri 2 Bulan Jokowi

“Kalau ada isu atau ada orang yang menyebut Pak JK mendukung pasangan lainnya, itu tidak benar. Pak JK mendukung 100 persen pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin”.

Apakah kata-kata itu sekedar menjadi bayangan yang semu? Share on X

Hmmm, coba ingat lagi, apa selama ini JK terlihat sebagai sosok yang setia pada Jokowi?  Kalau memang JK setia, terus kenapa coba pas Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu JK malah mendukung Anies Baswedan? Selain itu, kenapa JK kritik program yang jadi amunisi pencitraannya Jokowi di masa kampanye seperti ini?

Jadi kalau kita merujuk ke sebagian fakta yang baru saja diuraikan, bisa jadi dong kita bilang JK menjadi seperti pohon di siang hari yang sedang menampakkan bayangannya. Sementara kalau malam dating, pohon itu tidak lagi menampakkan bayangan – kecuali ada bulan dan dipasangin lampu tentunya. Kalau lagi sama Jokowi bayanganya JK muncul, tapi kalau tidak sama Jokowi, bayangannya hilang.

Intinya, bias jadi dong sekarang JK bilang dukung Jokowi, tapi kalau di TPS doi pilihnya Prabowo-Sandi. Btw inget ya, ini hanya opini yang tidak dapat dipertangungjawabkan kebenaranya loh! Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Jokowi Dukung Pramono?

Impresi ketertinggalan narasi dan start Ridwan Kamil-Suswono meski didukung oleh koalisi raksasa KIM Plus menimbulkan tanya tersendiri. Salah satu yang menarik adalah interpretasi bahwa di balik tarik menarik kepentingan yang eksis, Pramono Anung boleh jadi berperan sebagai “Nokia”-nya Jokowi dan PDIP.

Trump atau Kamala, Siapa Teman Prabowo?

Antara Donald Trump dan Kamala Harris, siapa lebih untungkan Prabowo dalam menentukan arah kebijakan luar negeri Indonesia di masa depan?

RK-Jakmania dan Dekonstruksi Away Day

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Skeptisisme dan keraguan tertuju kepada Ridwan Kamil (RK) yang dianggap tak diuntungkan kala berbicara diskursus Jakmania dan Persija...

Apa Alasan Militer Tiongkok Melesat?

Beberapa tahun terakhir militer Tiongkok berhasil berkembang pesat, mereka bahkan bisa ciptakan kapal induk sendiri. Apa kunci kesuksesannya?

Siasat Rahasia Pramono-Rano?

Apresiasi dan pujian kandidat di Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung dan Rano Karno, maupun beberapa elite PDIP dalam beberapa waktu terakhir kepada Anies Baswedan dinilai merupakan siasat politik tertentu. Bahkan, pujian itu dinilai menjadi “jebakan” bagi Anies. Mengapa demikian?

Mustahil Anies Dirikan Partai?

Usai gagal maju dalam Pilkada 2024, Anies Baswedan mempertimbangkan untuk mendirikan sebuah ormas atau partai politik (parpol).

Mengapa Tiongkok Belum Gantikan AS?

Tiongkok sering diagadangkan akan menjadi negara adidaya baru pengganti Amerika Serikat (AS), tapi apakah Tiongkok sanggup?

Anies Baiknya Masuk Kabinet Prabowo?

Usai gagal maju dalam Pilkada 2024, mungkinkah Anies Baswedan masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...