BerandaBelajar PolitikHoaks Jadi Musuh Abadi Jokowi

Hoaks Jadi Musuh Abadi Jokowi

“Pemimpin yang terampil akan membentuk lawannya, sementara ia sendiri tanpa bentuk.”


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]atu lagi Dewan Pimpinan Cabang Relawan Jokowi (Rejo) Surabaya akhirnya mendeklarasikan dukungannya juga untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin pada kontestasi Pilpres 2019.

Nah, kalau sudah begini berarti jadi dong Pilpres 2019. Eyke kira Pilpres 2019 bakalan batal diselenggarain karena kasus Ratna Sarumpaet. Lha habisnya kasus itu bisa bikin Prabowo-Sandi masuk bui karena dibilang biang kerok penyebar berita nglantur yang hampir memecah belah masyarakat. Weleh-weleh. 

Seandainya Prabowo-Sandi masuk bui gengs, pasti deh relawan Jokowi-Ma’ruf gagal deklarasi dan buang-buang uang kampanye. Wkwkwk, bisa untung banyak deh tuh Jokowi and the gengs. Tapi kasihan sih cuy kalau Pilpres enggak jadi, pasti tim buzzer, tim hore, tim konser, tim umbul-umbul, baleho dan sebagainya gagal dapat sampingan. Weleh-weleh.

Bisa jadi nih kalau Pilpres enggak jadi karena kasus Ratna, masyarakat tidak hanya mendorong pemerintah menetapkan hari hoaks nasional, tapi juga masyarakat mendorong pemerintah menetapkan hari peringatan gagal proyek nasional. Wkwkwk.

Btw gengs karena Pilpres tetap berjalan, deklarasi yang dihadiri Ketua Rejo Jawa Timur, Kelana Aprilianto dan Sekjen DPP Rejo, Ferari Roemawi sempat  menyatakan seperti ini:

“Musuh utama pasangan Jokowi-Maruf pada kontestasi Pilpres 2019 ini adalah bertebarannya berita bohong, atau hoaks yang menyerang pasangan nomor urut 01 tersebut. Maka dari itu, keberadaan Rejo ini diharapkannya bisa menangkal berita-berita hoaks tersebut.”

Nah, yang gini-gini nih gengs jadi cikal bakal kompor nasional. Wkwkwk, kok bisa? Bisa lah cuy! Masa doi bilang musuh Jokowi adalah hoaks yang berteberan. Andaikan aja mereka itu bilangnya  seperti ini:

“Musuh Jokowi-Ma’ruf yang terbesar itu adalah hawa nafsu. Sebab hawa nafsu lah sumber segala bentuk penindasan ketidakadilan bisa terwujud!” Wkwkwk. Betul apa betul cuy?

Hmm, jadi menurut eyke, apa yang dibilang Ferari mengenai hoaks atau berita bohong sudah seharusnya dilakukan dengan menjelaskan kesalahan berpikirnya cuy!

Kenapa? Ya jelas cuy! Daripada tim sukses ngedata dan klarifikasi berita bohong, mending diarahin buat jadi tim investigasi kajian yang berpotensi membangun bangsa dan negeri tercinta. Daripada bikin sosialisasi program yang belum jelas fungsi dan realisasinya seperti apa, mending bahas bagaimana mengembangkan agrobisnis untuk petani atau hal yang berpotensi bikin negara bisa berdikari.

Baca juga :  Pengorbanan Iriana Pasang Badan Untuk Jokowi-Gibran?

Lumayan kan kalau sampai tim sukses bisa memberikan sumbangsih pemikiran dan jadi penyambung kepentingan kaum nelayan serta buruh tani. (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_img

#Trending Article

“Gorengan” Isu HAM Anies-Ganjar Tak Laku?

Isu pelanggaran HAM dan visi-misi terkait selalu muncul, setidaknya di tiga edisi Pilpres terakhir. Kali ini, kubu Prabowo Subianto yang kerap disudutkan kiranya bisa...

Apa Itu Contract Farming Yang Dipakai Anies Lawan Jokowi-Prabowo?

Anies mengusung gagasan menarik terkati persoalan pangan. Ia menyebutnya sebagai contract farming. Program ini disebutnya akan menggantikan food estate yang menjadi program andalan Presiden...

Ridwan Kamil, The Future President?

Prabowo Subianto menyebut Ridwan Kamil berpotensi jadi tokoh di buku sejarah Indonesia. Mungkinkah jadi the future president di masa depan?

Qatar, Pemimpin Baru Negara Arab?

Peran Qatar dalam kawasan Timur Tengah (Timteng) tampaknya tidak bisa dipandang sebelah mata. Negara ini kini menjadi salah satu negara Arab yang menjadi pemain...

Perang Dunia Ketiga di Tangan Jepang? 

Di balik tensi-tensi geopolitik yang sekarang terjadi, masih tersimpan bayang-bayang potensi konflik di Selat Taiwan. Sebagai salah satu sekutu Amerika Serikat (AS) yang paling krusial, bagaimana peran yang akan dipegang Jepang dalam potensi eskalasi geopolitik ini? 

Pemilih Bimbang Perlu Belajar Machiavellianisme?

Swing dan undecided voters masih menghantui Pemilu 2024. Tidak sedikit di antara mereka yang bingung memilih karena melihat semua kandidat “sama buruknya”. Bagaimana kita bisa merubah pola pikir yang seperti ini? 

Kritik Megawati, Bumerang Hantam PDIP?

Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri seolah mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti era Orde Baru (Orba). Namun, kritik ini tampaknya justru menjadi...

Tetap Pede, Jokowi’s Anomaly?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) unggah foto artikel koran berjudul "Indonesia Builds Superpower Dreams". Menjelang 2024, Jokowi tetap pede?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...