HomeBelajar PolitikGegara Trump, Jokowi Makin Ofensif

Gegara Trump, Jokowi Makin Ofensif

“Presiden yang lahir dari rakyat belum tentu bisa mengerti kebutuhan rakyat! Jika seperti ini, bagaimana presiden yang bukan lahir dari rakyat ya?”


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]okowi akhirnya sadar juga dirinya sedang dibuat seperti Hillary Clinton yang jadi lawan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Pilpres di tahun 2016. Hillary memang berhasil dibuat menangis dan tertekut lutut saat Pilpres di tahun itu.

Serangan-serangan Trump yang nyeleneh dan seperti tidak masuk akal, ternyata lebih efektif mengalahkan kewibawaan dan optimistis kampanye ala Hillary. Pada akhirnya Jokowi menarik kesimpulan dan menyebarkan pesan kepada para pendukungnya seperti ini:

“Kalau kita lihat Hillary dan Trump, semua survei Hillary yang menang, tidak ada satu pun survei Trump yang menang. Terus akhirnya apa, kejadiannya apa, Hillary kalah Trump menang.”

Weleh-weleh, jadi intinya Jokowi ngomong gini secara enggak langsung sudah deklarasi kekalahannya? Atau gimana nih gengs? Wkwkwk. Click To Tweet

Jokowi juga mengatakan, hal itu bisa saja terjadi lantaran memang lanskap politik dan ekonomi telah berubah. Ini berpengaruh pada lanskap politik dan ekonomi di Indonesia yang juga berubah seiring dengan perubahan di tingkat global.

Bagi Jokowi, saat ini untuk meyakinkan masyarakat tidak sekadar dengan memasang baliho besar-besar di berbagai tempat. Pemasangan itu sangat kecil memengaruhi persentase perolehan suara. Ini semua disebabkan ada perubahan-perubahan seperti itu. Ada isu sedikit saja masyarakat goncang.

Oleh sebab itu, Jokowi berpesan kepada semua pendukungnya agar optimistis dalam bekerja. Akan tetapi, harus menyadari bahwa pola kerja saat ini berbeda dengan pola-pola lama. Ia mencontohkan, perlunya memberikan penjelasan perihal apa yang telah dilakukan kepada masyarakat secara door to door atau dari pintu ke pintu. Weleh-weleh.

Jadi buat kalian yang kurang mengerti maksud dari pemaparan Jokowi, eyke bantu deh jelasin sedikit. Mungkin nih Jokowi ngomong gini karena doi tidak mau jadi korban seperti Hillary, makanya ia sudah mengingatkan kepada seluruh relawan dan tim pemenangan jangan kaget kalau sebentar lagi dirinya mau menjadi seperti Trump yang sedikit arogan dan terkadang tidak masuk akal. “Kok bisa?”

Baca juga :  MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Iya bisa lah, itu udah dicontohin kan sama Jokowi. Dari dia bilang oposisi kayak genderuwo yang sontoloyo, kemvret yang gemes-gemes minta ditabok-tabokin, dan koalisi Jokowi bilang Prabowo tak bedanya seperti kompor meleduk yang suka manas-manasin dan tak bisa beri hasil. Wkwkwk.

Setelah mengetahui ini, apa kalian mau memaklumi Jokowi yang ingin berubah menjadi Trump? Atau kalian malah kesel sama Jokowi yang tidak bisa menjadi diri sendiri? Nah kalau eyke mah jelas ya, enggak mau ikutan. Ngeri, ditabok soalnya! Ahahahay. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...