HomeBelajar PolitikErick Thohir: Stop Bohong!

Erick Thohir: Stop Bohong!

“Berbohong seperti candu. Sekali melakukan, akan terus dilakukan. Bohong itu kentut. Mudah dilakukan, tapi susah ditutupi.”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]etua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir menyerukan kepada semua pihak untuk berkomitmen menghentikan politik kebohongan selama berlangsungnya Pemilu 2019.

Wah, mau cuci tangan nih Erick, masa  doi menyerukannya cuma untuk Pemilu 2019 aja? Berarti Pemilu-Pemilu berikutnya boleh dong bikin atau pakai berita bohong? Wah nyari aman nih gengs.

Menutur Erick, tidak menggunakan kampanye bohong adalah hal yang sudah disepakati. Doi bilang pesta demokrasi harus selalu bersahabat dan bermartabat. Tentu dengan tidak menyebarkan politik kebohongan seluruh elemen akan lebih damai, apalagi rakyatlah yang akan menderita di saat ada yang menggunakan kampanye bohong. Weleh-weleh.

Sebenarnya mah yang menderita bukan rakyat kali bang kalau ada berita bohong gitu. Bagi saya mah yang juga bagian dari rakyat, bukan menderita melihat kebohongan yang dilakukan para politisi, apalagi di masa-masa kampanye kayak gini. Malah saya mah lihatnya hiburan bang, apalagi sampai bohongnya itu ketahuan. Wkwkwk.

Mungkin abang dan koalisi Jokowi kali yang takut dibohongi sama oposisi? Mungkin jadi merasa sakit ya dan khawatir ya bang kalau dibohongin sama oposisi bahwa elektabilitasnya Jokowi turun? Weleh-weleh.

Makanya bang, bilang sama Jokowi kalau kampanye jangan buat janji-janji yang tidak bisa ditepati! Jadinya rakyat juga enggak ngerasa dibohongi kan sama Jokowi dan koalisi. Click To Tweet

Buktinya apa kalau Jokowi bohongin kita semua? Lah gimana sih bang, tanya lagi dong makanya ke Menteri Perdagangan dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Masa lupa sih sama janji kedaulatan dan ketahanan pangan. Ckckck.

Mugkin sudah menjadi hal yang biasa bagi kami masyarakat yang biasa melihat dan menjadi korban kebohongan para politikus! Sebenarnya banyak loh kebohongan yang selama ini dilakukan pemerintah bagi kami. Tapi ya sudah lah, mau gimana lagi.

Baca juga :  Sejarah Penistaan Kata Diktator

Daripada pusing mikirin yang beginian gengs, mending pikirin ungkapannya Adolf Hitler, kali aja kan enggak ada lagi pejabat Indonesia yang menurunkan moralnya: “Menurunkan moral musuh bisa dilakukan dari dalam dengan kejutan, teror, sabotase dan pembunuhan. Ini adalah perang masa depan.” (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...