HomeFokus BUMNTingkatkan Produksi Aluminium, PT Inalum Gandeng Perusahaan Asal UEA

Tingkatkan Produksi Aluminium, PT Inalum Gandeng Perusahaan Asal UEA

Guna meningkatkan kapasitas produksi aluminium, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)  menggandeng Emirates Global Aluminium (EGA), produsen aluminium dari Uni Emirat Arab (UEA).


PinterPolitik.com

Kerjasama perusahaan tambang pelat merah yang tergabung dalam holding BUMN pertambangan PT Mind ID ini, bertujuan meningkatkan kapasitas produksi aluminium di Kuala Tanjung, Medan, Sumatera Utara.

Sekretaris Perusahaan Inalum, Rendi Witular menjelaskan bahwa kerja sama tersebut berupa transfer teknologi untuk efisiensi pabrik. Harapannya, kapasitas produksi meningkat dari 20 ribu ton menjadi 250 ribu ton per tahun.

Menurutnya dengan kerja sama Ini, akan didapat teknologi yang akan membuat arus listrik pabrik lebih efisien. “Intinya bisa meningkatkan kapasitas produksi,” kata Rendi di Jakarta, Selasa (28/1).

Untuk mengadopsi teknologi ini, investasinya diperkirakan US$ 5 juta atau sekitar Rp 68 miliar. Namun, Rendi mengatakan bahwa kerjasama tersebut bisa saja batal, jika teknologi milik EGA itu tak sesuai harapan.

“Kami perlu cek bagus atau tidak,” ujarnya. Apabila sesuai harapan, holding BUMN tambang itu akan menerapkan teknologi EGA pada pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) aluminium di Kalimantan Utara, yang memiliki kapasitas produksi 500 ribu ton aluminium per tahun.

Pembangunan smelter sampai saat ini memang belum rampung karena masih menjajaki penyediaan listrik. Untuk saat ini perusahaan masih berencana menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) karena menilai itu merupakan energi termurah.

“Kalau smelter aluminium itu unik, karena komponen terbesar biayanya ada di listrik. PLTA itu paling murah, hanya 2,5 sen per kWh, sedangkan batu bara bisa 5-6 sen,” paparnya.

Selain itu, Inalum juga berencana membangun proyek Klaster Industri Aluminium di Kalimantan Utara. Perusahaan bahkan sudah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara tahun lalu.

PT Inalum  berharap, adopsi teknologi buatan Uni Emirat Arab tersebut berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Sebab, peningkatan kapasitas ini akan mendukung industri lain. Selain itu, proyek ini akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...