HomeNalar PolitikUpaya Menyerang KPK

Upaya Menyerang KPK

Pada tahun 2002, Presiden Megawati Soekarnoputri mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk membantu lembaga keamanan dan keadilan dalam membersihkan korupsi di institusi negara.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Seiring berjalannya waktu, kiprah KPK sudah memperlihatkan “taringnya” dengan berkali-kali menangkap para oknum pejabat yang telah merugikan negara karena melakukan korupsi. Sudah banyak pejabat pemerintahan, anggota DPR, menteri, kepala daerah, hingga petinggi partai politik (parpol) yang diciduk dan dijebloskan ke dalam penjara oleh lembaga ini.

Kinerja kerjanya yang semakin lama semakin baik ini, belakangan membuat beberapa pihak merasa keberadaannya telah mengganggu para elit politik. Terutama para politikus dan pimpinan parpol yang saking gerahnya, berusaha melakukan berbagai serangan untuk mengkriminalisasi para anggota KPK kembali. Rencana ini, sudah mulai bergaung lewat upaya memangkas kewenangan lembaga tersebut.

“Polanya hampir sama dengan serangan-serangan kepada KPK di periode sebelumnya. Ini yang perlu di waspadai, karena banyak yang semakin gerah dengan kinerja KPK,” kata seorang sumber SP di Jakarta, Kamis (9/3).

Sumber tersebut juga mengatakan, masih belum ada celah dalam upaya melakukan kriminalisasi terhadap anggota KPK. Sehingga cara satu-satunya, dan yang dianggap paling ampuh adalah melalui revisi UU No. 30 tahun 2002 tentang KPK. “Sebenarnya revisi belum terlalu mendesak, tetapi semua kepentingan bertemu dalam upaya revisi tersebut,” katanya.

Saat ini, Badan Keahlian DPR tengah menggelar sosialisasi mengenai revisi UU KPK ke sejumlah kampus. Beberapa poin yang diajukan dalam revisi tersebut, disinyalir akan melemahkan dan mempreteli kewenangan lembaga antikorupsi tersebut.

Mengenai adanya upaya menggoyang kewenangan KPK tersebut, Juru bicara KPK Febri Diansyah menegaskan bahwa pihaknya berharap semua lini mempunya komitmen serius dalam memberantas korupsi. Ia berharap langkah KPK yang telah menunjukkan kinerja baik, harus terus didukung. “Kami berharap kewenangan KPK jangan diganggu lagi,” ujarnya, kemarin.

Baca juga :  Modus Cuci Uang via Artis?

Dalam lingkungan yang korup, lembaga KPK akan terus mendapatkan tekanan dan upaya melemahkan. Sehingga penting bagi para pejabat di KPK, untuk terus  waspada dan awas dengan segala intrik serta konspirasi yang mungkin dapat menjatuhkannya. Teruslah menjadi Elang di angkasa KPK, berantas setiap tikus-tikus rakus di negeri ini tanpa pandang bulu. Rakyat akan selalu di belakangmu! (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...