HomeBelajar PolitikJokowi Jadi ‘Anak Kereta’  

Jokowi Jadi ‘Anak Kereta’  

“Pemimpin yang hidup karena kekayaan mereka, suatu hari nanti kematiannya tidak akan dihormati. Oleh karena itu, jangan kejam dan sewenang-wenang pada warga negara.” ~ Soeharto


 PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]ih, sepertinya baru kali ini ada Presiden RI menyempatkan pulang ke Istana Bogor naik kereta di waktu yang sedang padat-padatnya dinaiki penumpang.

Untung saja di gerbong yang dinaiki Jokowi tidak ada pendukung fanatik Prabowo-Sandi. Kalau ada, bisa jadi Jokowi ‘diteriakin’ dari stasiun Tanjung Barat sampai Bogor tuh. Ehehehe.

Di luar itu semua, semoga saja aktivitas Jokowi naik kereta pulang ke Istana di jam padat ini tidak menjadi pekan pertama dan terakhir ya. Kalau naik kereta kan Pak Jokowi bisa ngobrol dan lebih tahu keluhan masyarakat, khususnya para anker alias anak kereta. Hehehe.

Contoh keluhan para anker bisa terasa kalau berikutnya Pak Jokowi naiknya bukan dari Stasiun Tanjung Barat, tapi dari sebelum stasiun Manggarai, pasti keluhan yang diterima dari masyarakat akan  lebih banyak.

Soalnya kalau dari Manggarai, Pak Jokowi harus tertahan sampai 20 menit menunggu pergantian jalur di stasiun itu. Eh, bahkan bisa lebih deng, belum lagi kalau AC-nya mati, habislah kami-kami ini para anker Pak. Ahahaha.

 Kalau Pak Jokowi bisa naik kereta lebih rutin, mungkin Pak Jokowi bisa bantu-bantu sedikit penderitaan para anker. Ya misalnya perkara tertahan di stasiun Manggarai itu bisa selesai dengan cepat. Terus ya, kalau bisa jumlah kereta ditambah di jam-jam sibuk, supaya para anker gak jadi pepes. Lagipula, Pak Jokowi kan belakangan lagi sibuk membenahi infrastruktur, mudah-mudahan derita anker ini bisa masuk agenda pemerintah.

Terus nih kalau bisa yang pulang setelah dinas naik kereta jangan hanya Jokowi saja dong, menterinya  atau komisaris utama perusahaan BUMN ikutin langkahnya Jokowi. Di Inggris saja, sekelas Perdana Menteri David Cameron, lebih memilih menggunakan transportasi umum dibanding harus gaya-gayaan naik mobil mewah, dikawal, bunyiin sirine, sambil kebut-kebutan.

Baca juga :  Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 
Siap lihat menteri naik transportasi umum? Click To Tweet

Intinya apa yang dilakukan Pak Jokowi ini layak di contoh sama para pejawat negara kita, dari eksekutif maupun legislatif. Percaya deh bapak-bapak pejabat yang terhormat saat pulang kerja menggunakan transportasi umum bapak-bapak dan ibu-ibu tidak akan dihujat sama rakyat kok. Buktinya Jokowi aman kan? Bahkan dapat respon yang membanggakan.

Nah, buat Pak Jokowi mudah-mudahan ini bukan Cuma karena sudah dekat-dekat pencoblosan ya. Semoga Pak Jokowi bisa lebih konsisten mendengar keluh kesah rakyat dengan naik kendaraan umum. Hehehe. (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Kuda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...