HomeBelajar PolitikRizieq Tak Sehebat Khomeini!

Rizieq Tak Sehebat Khomeini!

“Koruptor, cukong, pembuat rakyat menderita dan sengsara, bebas dengan potongan tahanan luar biasa. Sedang seorang ustaz tua, korban rekayasa tak dilepas dari penjara. Inikah penegakan hukum suka-suka? Astaghfirullah.” ~ Rizieq Shihab


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ekitar pukul 15.00, saat hujan sedang deras-derasnya, Iim bersandar di teras rumahnya sambil memegang kertas bertuliskan: “Ayo hadiri doa bersama di Monas pada Kamis, 21 Febuari 2019, bersama Majelis Ulama Indonesia Jakarta.”

Iim mendapatkan kertas itu dari Joy yang gemar sekali menghadiri acara keagamaan. Katanya, kalau rajin ikut kegiatan seperti itu, sama saja telah mewakafkan jiwa dan raganya di jalan perjuangan, kebenaran, menuju kemenangan dan kebahagiaan yang hakiki.

Hmm, masa sih kalau ikut acara seperti ini bisa buat kebahagiaan dan kemenangan? Gimana ya, aku ikut acara ini atau lebih baik malas-malasan di rumah saja? Iim berkata dalam hati dengan bimbang.

Delapan jam berlalu, Iim terbangun dari tidurnya karena Joy yang teriak tepat di lubang telinganya.

“Woi bangun! Tidur terus, kayak banteng yang kebanyakan makan uang rakyat!” kata Joy yang baru saja pulang dari acara doa bersama di Monas.

“Astaga Joy! Kamu jahil banget sih, kayak makelar tanah aja!” teriak Iim sambil melayangkan tinjunya. Untungnya nggak kena sasaran.

“Mengapa kamu tidak datang ke acara doa bersama tadi?” tanya Joy. Iim yang masih ngantuk enggan menjawab. Seakan tak peduli, Joy pun menceritakan keseluruhan rangkaian acara doa bersama yang diadakan MUI Jakarta itu.

“Nyesel kamu Im enggak datang, padahal seru dan rame banget loh acaranya. Bahkan di acara itu Habib Rizieq Shihab ada loh! Suaranya doang sih. Dia berpesan kepada seluruh jamaah untuk istiqomah memperjuangkan kebenaran dan tenggelamkan rezim durhaka,” cerita Joy dengan berapi-api.

Baca juga :  Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Ia terus berbicara dan tidak memberikan kesempatan Iim untuk menyelapembicaraanya. Seakan tidak mau berdebat dan menerima pertanyaan, ia pun langsung pamit untuk beristirahat.

“Sudah ya Im, seru banget deh tadi. Kamu nyesel enggak datang! Aku duluan ya, mau mandi terus tidur. Bye!” katanya seraya pergi.

“Yeh kamvret! Buru-buru amat, udah bangunin orang istirahat, eh sekarang kabur enggak tanggung jawab ninggalin gitu aja!” teriak Iim.

Penasaran dengan acara itu, Iim langsung browsing dan mencari tahu seberapa serunya sih acara doa bersama itu.

Setelah beberapa menit, ternyata memang benar acara yang dihadiri ribuan orang terlihat meriah dan membara. Seluruh jamaah yang hadir terlihat antusias menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan keagamaan.  Tak lama kemudian, ia juga mendengarkan rekaman suara Rizieq.

Wah gokil nih, sepertinya Rizieq kangen banget sama kampung halamannya, jadinya mau berorasi di depan puluhan ribu jamaah. Sampai-sampai doi yang masih di Arab Saudi mengirimkan rekaman suara hanya untuk menyemarakkan acara doa bersama. Tapi kalau dipikir-pikir keterasingan Rizieq belum seberapa. Coba bayangkan kalau doi jadi kayak Ayatollah Ruhollah Khomeini, kalau enggak bubar ini negara pas doi pulang.

Iim pun membayangkan dan membandingkan keterasingan Khomeini yang diasingkan kurang lebih sampai 14 tahun karena perlawannya terhadap rezim Shah Pahlevi. Yakin nih Rizieq mau sampai 14 tahun di Saudi? (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Kuda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...