Pinterpolitik.com – Tahun 431 SM, Athena dalam kondisi sejahtera. Laut Aegea dikuasai penuh dan perdagangan sedang puncak-puncaknya. Ekonomi pun tumbuh signifikan. Tapi riak-riak pertentangan mulai muncul di kawasan. Athena yang punya proyek pembangunan tembok bikin Sparta mulai was-was.
Puncaknya, Athena mulai bertentangan dengan Megara, negara yang diklaimnya melakukan pelanggaran pada tanah suci dan dituduh terlibat pembunuhan pembawa pesan Athena. Athena melarang Megara berdagang di pasar mana pun milik Athena. Larangan ini dikenal sebagai Megarian Decree – sejenis embargo ekonomi versi zaman Yunani kuno. Efeknya? Megara kelaparan. Lumbung dagangnya lumpuh.
Dan karena Megara adalah sekutu Sparta… Sparta pun geram. Dan boom.Perang Peloponnesia meletus. Yang kita bicarakan ini adalah salah satu perang terpanjang dan paling brutal di dunia Yunani kuno. Tiga dekade penuh darah, politik kotor, hingga akhirnya kekaisaran Athena runtuh. Dan yes, perang ini bukan sekadar soal perbenturan militer — tapi soal ekonomi. Tarif. Embargo.
Dendam dagang. Narasi yang kayaknya hari-hari ini sedang ramai kita pergunjingkan. Well, kalau dulu Athena melarang Megara berdagang, hari ini Amerika Serikat mengenakan tarif tinggi pada produk Tiongkok. Nggak tanggung-tanggung, 245% saat video ini dibuat. Berkali-kali lipat nggak tuh harga-harga barangnya. Dan pertanyaannya… Akankah perang tarif kali ini juga berujung pada apa yang terjadi di era Athena dulu? Hmm, mari kita bahas.