Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) disebut lebih bernyali dibandingkan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di akhir periode kedua masa kepemimpinan mereka.
Sikap ragu-ragu SBY di akhir masa kepemimpinan pada periode 2009–2014, terlihat saat adanya wacana konvensi Partai Demokrat terkait calon presiden periode selanjutnya namun dibatalkan begitu saja. Sementara Presiden Jokowi, meski secara normatif membantah, kerap melakukan endorse terhadap capres tertentu seperti Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo untuk melanjutkan program dan kebijakannya.