HomeTerkiniOrmas FPI Berulah Lagi

Ormas FPI Berulah Lagi

pinterpolitik.comJumat, 13 Januari 2017.

JAKARTA – Anarkis, massa organisasi Front Pembela Islam (FPI) membakar markas organisasi masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang berada di Tegalwaru, RT05/03 Desa Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 13 Januari 2017. Peristiwa terjadi sekitar pukul 02.51 WIB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menuturkan bahwa jumlah massa 150 orang. Mereka dari FPI Ciampea Jamaah Majelis Arasyafaat yang dipimpin oleh Basyit dari Pondok Pesantren At-Taqwa Cikampak Ciampea, Bogor.

Yusri menjelaskan, penyebab kejadian itu dipicu berkembangnya isu bahwa ada anggota FPI atas nama Syarief menjadi korban penusukan dan perusakan mobil akibat bentrok yang terjadi kemarin, Kamis, 12 Januari 2017. Sehingga memicu kemarahan massa FPI di Ciampea, Bogor.

“Atas kejadian tersebut mengakibatkan kerugian satu buah rumah dan sekretariat GMBI dibakar. Tidak ada korban jiwa,” kata Yusri Yunus dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Januari 2017.

Menurut Yusri, sebelum kejadian itu anggota kepolisian telah melakukan pengamanan agar tidak terjadi aksi pengerusakan dan pembakaran.

Pengamanan itu terbagi menjadi dua yaitu, di lokasi Markas GMBI yang dipimpin oleh Kapolsek Ciampea sebanyak 15 anggota polisi. Kemudian di Markas FPI Majelis Arasyafat Jembatan Cinangneg, Ciampea berjumlah 5 orang anggota polisi.

“Kapolsek Ciampea Kompol Nyoman Yudana sebelumnya telah melakukan imbauan dan negosiasi terhadap massa yang ingin mengetahui keberadaan markas GMBI, namun tidak bisa dihalau karena kalah jumlah,” ujar Yusri Yunus. (viva/A11)

Baca juga :  Bukan Penjajah, Kenapa Indonesia Benci Yahudi-Komunis? 
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...