HomeNalar PolitikMegawati Bertemu Obama?

Megawati Bertemu Obama?

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, saat acara makan malam itu, Megawati duduk satu meja bersama Obama. Ia duduk berseberangan dengan Obama.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]K[/dropcap]unjungan Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama ke Indonesia meninggalkan banyak cerita. Kali ini cerita tersebut berasal dari acara makan malam yang dihadiri Obama di rumah kediaman Presiden Komisioner Grup Emtek (PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk.), Eddy Kusnadi Sariaatmadja yang digelar pada Jumat, 30 Juni 2017. Acara makan malam di rumah pemilik stasiun TV SCTV dan Indosiar ini ternyata juga dihadiri oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Seperti dikutip dari CNN, Megawati diketahui datang lebih awal dari Obama. Obama hadir dalam acara makan malam ini atas undangan Eddy. Ia datang bersama rombongan sekitar pukul 18.55 WIB.

Obama berada di dalam rumah Eddy sekitar tiga jam. Adapun awak media tak bisa meliput lebih dekat ke depan rumah Eddy yang ada di Jalan Lumajang, Menteng, Jakarta Pusat.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, saat acara makan malam itu, Megawati duduk satu meja bersama Obama. Ia duduk berseberangan dengan Obama. Kehadiran Megawati sendiri bisa diindikasikan dari adanya Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengenakan kemeja batik lengan panjang.

Awalnya, salah satu anggota Paspampres, yang ikut mengamankan lokasi, tidak mau menjawab dan tidak membantah pertanyaan awak media. Selain itu, kehadiran Megawati juga diketahui ketika sejumlah anggota kepolisian berkoordinasi melalui handy talky (HT), yang menyebut Obama menikmati perbincangannya dengan Megawati.

Kemudian, saat ada mobil yang diduga membawa Megawati, seorang anggota Polri dan TNI pun menyebut bahwa mobil tersebut berasal dari Teuku Umar. Sebutan itu identik dengan tempat tinggal Megawati yang ada di Jalan Teuku Umar.

Baca juga :  Di Antara Prabowo & Xi Jinping: Bobby?

Akhirnya pihak PDIP membenarkan kehadiran Megawati tersebut. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku Megawati memang hadir dalam acara makan malam dengan Barack Obama.

“Betul mas (menghadiri makan malam),” tulis Hasto dalam pesan singkat, seperti dikutip dari CNN.

Obama dan Megawati

Terkait sosok Megawati, hal yang menarik juga terjadi pada saat Obama memberikan pidato di Kongres Indonesian Diaspora Network Global (IDNG) pada Minggu, 2 Juli 2017. Saat itu, Obama mengucapkan terima kasih kepada Presiden, tetapi bukan kepada Presiden Jokowi, melainkan kepada Megawati.

“I want to begin by thanking president Megawati, members of cabinet and members of parliament,” demikian penggalan ucapan Obama tersebut.

Hal ini tentu menjadi tanda tanya tersendiri, mengapa ucapan terima kasih yang diikuti dengan menyebut deretan kabinet dan parlemen tidak ditujukan pada Presiden Jokowi yang saat ini memimpin Indonesia, tetapi kepada Megawati? Atau ini hanya kesalahan ‘manusiawi’ Obama?

Agaknya sulit membayangkan jika Obama sampai harus salah menyebut nama Presiden di forum pertemuan tersebut dan sulit rasanya membayangkan Obama sampai melakukan hal tersebut. Jadi, besar kemungkinan Obama memang mengucapkan terima kasih kepada Megawati. Lalu, mengapa?

Obama dan keluarganya telah meninggalkan Indonesia, namun nama ‘Megawati’ dalam pidatonya masih menjadi misteri. Sebagai putri proklamator negara ini, tentu saja Megawati punya posisi yang sangat penting.

Baca juga :  Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Namun, rangkaian acara makan malam di rumah bos Emtek – yang adalah seorang pengusaha – dengan kehadiran Megawati tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Obama mungkin berlibur di Bali dan Yogyakarta. Namun, acaranya di Jakarta memiliki nuansa yang berbeda. Kunjungan Obama ini boleh jadi memiliki kerangka politik tersendiri yang boleh jadi juga melibatkan hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia. Apa benar demikian? Hanya Obama dan pihak-pihak yang terlibat yang tahu. Publik hanya bisa berspekulasi.

Apa pun itu, pertemuan Obama dengan Megawati menjadi cerita tersendiri. Bagi masyarakat awam, mungkin kebanggaan yang utama adalah menyaksikan mantan orang nomor satu di Amerika Serikat ini mengucapkan ‘apa kabar’ dengan Bahasa Indonesia atau makan bakso atau hal-hal lain yang identik dengan masyarakat Indonesia. Cerita tentang masa kecilnya di Indonesia akan menjadi bagian dari kisah yang terus menarik untuk diperbincangkan, bukan begitu? (Berbagai Sumber/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Gemoy Effect: Prabowo Menang Karena TikTok Wave?

TikTok menjadi salah satu media kampanye paling populer bagi pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.