HomeNalar PolitikLagi, Isu Reshuffle Kabinet Jilid III

Lagi, Isu Reshuffle Kabinet Jilid III

Isu reshuffle makin santer di kalangan para wartawan. Menurut isu itu, yang katanya sumber yang bisa dipercaya, reshuffle diperkirakan diumumkan pada 18 Februari 2017.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Reshuffle Kabinet Kerja II diumumkan Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2016. Ada sejumlah menteri yang diganti dan ada juga yang hanya digeser posisinya. Tatkala mengumumkan perombakan kabinet itu, Jokowi berkata: “Saya berusaha maksimal agar Kabinet Kerja bisa bekerja lebih cepat dalam tim yang solid dan saling mendukung”.

Pada bulan kedua tahun 2017 ini kembali berhembus isu akan adanya reshuffle kabinet jilid III. Padahal, sebelumnya beberapa waktu lalu pihak Istana sudah menegaskan tidak akan ada reshuffle  dalam waktu dekat.

Isu reshuffle makin santer di kalangan para wartawan. Menurut isu itu, yang katanya sumber yang bisa dipercaya, reshuffle diperkirakan diumumkan pada 18 Februari 2017. Menurut isu itu, sejumlah menteri akan diganti dan sejumlah nama calon menteri juga disebut-sebut.

Masih menurut isu, ada 10 pos menteri dan setingkat menteri yang akan diganti. Nah, dalam isu itu sudah pula disebut nama-namanya. Kalau isu tersebut nanti terbukti, muncul beberapa pertanyaan, misalnya, mengapa reshuffle Kabinet Kerja bisa terjadi sampai dengan jilid III? Apakah selama ini kinerja menterinya  melempem. Apakah karena tidak menempatkan orang-orang yang tepat di kursi kementerian? Wajar saja kalau pertanyaan itu muncul di kalangan masyarakat.

Tapi, namanya juga isu politik atau rumor politik, bisa terjadi dan  bisa juga tidak. Kalaupun itu betul terjadi, tentu tidak ada salahnya kita sikapi secara positif. Artinya, dengan adanya reshuffle jilid III tentu ada tujuan yang ingin segera dicapai.

Target Jokowi terhadap kinerja kabinetnya tentu secara optimal. Namun,  kemungkinan bisa juga ada semacam “pembagian jatah kursi” dari partai-partai yang mengusung Jokowi dalam pilpres.

Baca juga :  Mengapa Peradaban Islam Bisa Runtuh? 

Terlepas dari semuanya itu, harapan masyarakat  tentunya adalah Kabinet Kerja semakin bekerja keras, profesional, solid, dan tidak korupsi. (G18).

[feedzy-rss feeds=”https://pinterpolitik.com/feed” max=”10″ feed_title=”yes” meta=”yes” summary=”yes” ]

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...